kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ruang kerja dua politisi Golkar digeledah KPK


Selasa, 19 Maret 2013 / 13:00 WIB
Ruang kerja dua politisi Golkar digeledah KPK
ILUSTRASI. Masa depan Ole Gunnar Solskjaer terjawab dari 3 laga Manchester United berikutnya


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) siang ini (19/3) melakukan penggeledahan ruang kerja politisi Partai Golkar Setyo Novanto dan Kahar Muzakir yang berlokasi di gedung Nusantara I DPR RI.

Walaupun aktivitas penyidik KPK sudah terlihat, namun KONTAN belum mengetahui perihal atau kasus yang terkait dengan penggeledahan tersebut.

Setidaknya, ada 22 petugas KPK datang ke gedung Nusantara I pada pukul 10.00 WIB. Mereka langsung menuju ke lantai 12 tempat Fraksi Partai Golkar berkantor.

Namun sesampainya disana, petugas KPK berbagi tugas menjadi dua kelompok. Sebagian menuju ke ruang bagian depan gedung, dimana ruangan Ketua Fraksi Partai Golkar Setyo Novanto bernomor 1201.

Sedangkan sebagian lagi menuju ruang bagian belakang, dimana ada ruangan anggota DPR Kahar Muzakir bernomor 2016.

"Sebagian masuk ke sana (menunjuk ruang Setyo) dan sebagian ke sana (menunjuk ruang Kahar). Ini masih di dalam," kata salah satu petugas pengamanan.

Sayang, petugas keamanan itu tidak mengetahui latar belakang kasus terkait penggeledahan tersebut. Begitu juga dengan petugas KPK yang datang.

Mereka hanya menebar senyum sambil dan langsung masuk ke ruangan politisi itu. Juru bicara KPK Johan Budi pun ketika dikonfirmasi mengaku masih belum mengetahuinya. "Belum tau, nanti saya cek," ujar Johan dalam pesan singkatnya.

Seperti diketahui nama Setyo Novanto dan Kahar Muzakir sempat mencuat ke permukaan ketika lembaga anti rasuah itu menyidik kasus dugaan suap PON Riau.

Keduanya sempat disebut mantan Kadispora Riau Lukman Abbas pernah meminta uang pelicin sebesar Rp 9 miliar untuk meloloskan tambahan anggaran PON Riau.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×