kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rekomendasi WHO kepada Indonesia: Liburkan sekolah hingga jauhi tempat umum


Jumat, 13 Maret 2020 / 15:24 WIB
Rekomendasi WHO kepada Indonesia: Liburkan sekolah hingga jauhi tempat umum


Reporter: Barly Haliem | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID -  Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO memberikan perhatian serius terhadap perkembangan kasus virus corona Covid-19 di Indonesia.

Sebagai gambaran, hingga Kamis (12/3) petang kasus virus corona Covid-19 di Indonesia sudah positif menginfeksi sebanyak 34 orang. 

Dari jumlah itu sebanyak tiga pasien dinyatakan pulih alias sembuh dari infeksi virus corona Covid-19. Sementara satu orang positif virus corona Covid-19 meninggal di Bali.

Baca Juga: WHO rekomendasikan Indonesia lakukan delapan tindakan hadapi virus corona Covid-19

Adapun saat ini Indonesia masih proses mengidentifikasi sebanyak 17 orang yang diduga terjangkit virus corona Covid-19, karena mengalami gejala-gejala klinis mirip infeksi virus corona Covid-19 .

Atas kasus di Indonesia ini WHO memberikan delapan rekomendasi tindakan kepada pemerintah Indonesia. 

Baca Juga: Tangani corona, Kementerian Kesehatan dapat tambah anggaran Rp 1 triliun

Salah satu tindakanya adalah opsi containment atau menahan sementara waktu antara lain: meliburkan sekolah;  membatalkan pertemuan dalam jumlah besar; menghindari perjalanan ke tempat umum;

Hanya saja rekomendasi tersebut tidak memberikan perincian di wilayah mana apakah terbatas wilayah Jakarta atau kota-kota yang banyak ditemui kasus positif virus corona Covid-19 saja.

Rekomendasi WHO kepada Indonesia di halaman selanjutnya >>

Berdasarkan laporan hasil pertemuan tim WHO dengan tim pemerintah, WHO memberikan pertimbangan kepada Indonesia dalam rangka membuat kebijakan pencegahan.

  1. Kesehatan penduduk merupakan prioritas utama bagi kebijakan pemerintah. Tetapi upaya yang dilakukan saat ini masih kurang maksimal.
  2. Upaya mengurangi dampak ekonomi agar tidak diarahkan pada stimulus yang mendorong penyebaran infeksi. Seperti membuka keran turis asing, tetapi stimulus bagi perlindungan sosial seperti dampak bagi perusahaan, penyediaan bahan-bahan pokok dan lain-lain.
  3. Dengan semakin meningkatkan surveilans dapat menangkap lebih banyak kasus suspek, tetapi dalam jangka menengah lebih dalam mitigasi dampak ekonomi dan kepercayaan dunia internasional.

Selain itu WHO juga memberikan rekomendasi spesifik kepada pemerintah Indonesia dalam rangka penanganan virus corona Covid-19:

Pertama, aktivasi emergensi nasional dan membentuk Tim Khusus yang memiliki kewenangan mengambil keputusan berbasis bukti-bukti.

Kedua, memperluas deteksi kasus secara intensif serta pelacakan kontak untuk mengetahui secara pasti di wilayah Indonesia mana saja yang terjadi penularan aktif.

Ketiga, mendorong desentralisasi kapasitas laboratorium terutama pada laboratorium yang mempunyai kapasitas serta meningkatkan kapasitas lab yang ada.

Rekomendasi WHO kepada Indonesia di halaman selanjutnya >>

Dalam catatan WHO, saat ini hanya lab di Litbangkes yang melakukan tes virus corona Covid-19.  Sementara itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang sudah memiliki Lab Uji virus corona covid-19 sampai saat ini belum diberikan kewenangan utk melakukan uji lab terhadap kasus infeksi virus corona.

Keempat, mengumumkan kasus terkonfirmasi dan menyampaikan perincian pelacakan kontak segera kepada WHO agar dapat di analisa dan memberikan advise kepada pemerintah Indonesia dalam upaya menekan kasus virus corona Covid-19.

Kelima opsi containment antara lain: meliburkan sekolah;  membatalkan pertemuan dalam jumlah besar; menghindari perjalanan ke tempat umum.

Baca Juga: Tangani corona, Kementerian Kesehatan dapat tambah anggaran Rp 1 triliun

Keenam mempromosikan dan menjaga jarak ketika bersosialisasi tidak boleh berjabat tangan, mencium atau memeluk dan langkah-langkah perlindungan dasar lain (mencuci tangan dan menggunakan masker).

Ketujuh menyarankan orang yang menunjukkan gejala pernapasan untuk tetap tinggal di rumah, mengisolasi diri, dan segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan.

Baca Juga: Arab Saudi tutup akses masuk warga 50 negara termasuk Indonesia, ini imbauan KBRI

Kedelapan menyiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam jumlah besar di 132 RS rujukan. Sarana dan prasarana ini meliputi stok Alat Pelindung Diri, ventilator, respirator, dan bahan dan sarpras medis lainnya. Selain itu perlu kantong-kantong mayat dan tata cara pemakaman yang aman untuk setiap orang yang meninggal akibat infeksi saluran pernapasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×