Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan harga komoditas di tahun ini mengerek realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) hingga 15 Desember 2017 sebesar Rp 43,5 triliun atau 106,1% dari target yang dipatok dalam APBN-P 2017.
Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara memperkirakan, hingga akhir tahun realisasi PNBP akan mencapai 120% dari target Rp 41 triliun.
Bhima mengatakan, tingginya PNBP dipengaruhi kenaikan pendapatan sumber daya alam (SDA) karena harga komoditas khususnya minyak mentah dan batubara yang meningkat. Baik SDA migas dan nonmigas mencatatkan pertumbuhan yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
"Untuk SDA nonmigas misalnya terdiri dari komponen pertambangan, kehutanan, perikanan, panas bumi outlook-nya tahun 2017 tumbuh 12,6%," kata Bhima kepada Kontan.co.id, Kamis (21/12).
Sementara itu, setoran dividen dari PT Freeport Indonesia terjadi pasca efisiensi tenaga kerja dan operasional yang dilakukan. Ia melanjutkan, meski negosiasi masih berjalan namun produksi tambang Freeport sepanjang Januari-September 2017 naik 55,73% dibanding periode yang sama tahun lalu.
"Sedangkan setoran dari BUMN seperti Telkomsel di sektor infokom yang cukup besar ikut menopang PNBP. Ditambah BUMN konstruksi dan pertambangan juga kinerjanya lebih baik dibanding tahun lalu," tambah dia.
Bhima juga memperkirakan, target PNBP dalam APBN 2018 sebesar Rp 275,4 triliun juga bisa tercapai. Hal itu dipengaruhi oleh harga minyak tahun depan yang berpotensi melampaui US$ 80 per barel, jauh lebih tinggi dari asumsi makro dalam APBN 2018 sebesar US$ 48 per barel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News