Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menuai keuntungan dari harga minyak mentah dunia yang cenderung menunjukkan tren kenaikan. Keuntungan yang dimaksud, yaitu melalui penerimaan negara bukan pajak (PNBP).
Harga minyak mentah yang cenderung naik, terjadi sejak awal Oktober 2017. Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak mentah WTI menyentuh level US$ 58,36 per barel pada 1 Desember 2017.
Direktur Jenderal (Dirjen) Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Askolani mengatakan, realisasi PNBP hingga akhir November lalu telah mendekati target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) yang dipatok sebesar Rp 260,2 triliun. Sebab itu, Askolani optimistis capaian PNBP tahun ini bisa melebihi target.
"Insya Allah lewat. Lewat dari target," kata Askolani, Kamis (30/11) lalu.
Dari data Ditjen Perbendaharaan Negara Kemenkeu, realisasi PNBP hingga akhir Oktober memang telah mendekati target. Pada periode itu, realisasi total PNBP tercatat Rp 244,3 triliun atau 93,9% dari target.
Bahkan, dua dari lima jenis PNBP yang dicatatkan, realisasinya telah melampaui 100%. Keduanya yaitu PNBP nonmigas sebesar 100,8% dari target atau Rp 23,6 triliun dan realisasi bagian laba Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebesar 100,4% dari target atau Rp 41,2 triliun.
Sementara itu, hingga 17 November 2017, realisasi PNBP mineral dan batubara telah mencapai angka Rp 35 triliun atau 107,03% dari target Rp 32,7 triliun.
Sayangnya, Askolani masih enggan menyebutkan perkiraan pemerintah hingga akhir tahun ini. "Angkanya nanti ya, sabar," tambah dia.
Jika perkiraan pemerintah benar, maka ini menjadi tahun kedua realisasi PNBP melampaui target. Tahun 2016, realisasi PNBP mencapai Rp 261,98 triliun atau 106,9% dari yang ditargetkan dalam APBN-P 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News