kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,86   -7,49   -0.80%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Realisasi perhutanan sosial mencapai 4,8 juta hektare


Minggu, 07 November 2021 / 12:02 WIB
Realisasi perhutanan sosial mencapai 4,8 juta hektare
ILUSTRASI. Foto udara kawasan hutan Desa Durian Rambun di Muara Siau, Merangin, Jambi. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/wsj.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Bambang Supriyanto menyampaikan capaian distribusi akses perhutanan sosial saat ini adalah 4,8 juta hektare di 33 provinsi. Adapun target nasional 12,7 juta hektare.

Bambang mengatakan, dari jumlah tersebut, capaian hutan adat seluas 1,1 juta hektare. Penetapan hutan adat ini ditujukan untuk memberikan ruang hidup bagi masyarakat adat, dan melindungi hak-hak adat dan kearifan lokal dalam menjaga hutan.

Menurutnya, perhutanan Sosial memegang peran penting dalam kontribusi Perubahan Iklim dan Net Sink Forestry and Other Land Uses (FOLU) 2030, karena berbasis gras

Baca Juga: Heboh cuitannya soal deforestasi, ini penjelasan Menteri LHK Siti Nurbaya

"Perhutanan Sosial juga merupakan kunci dalam peningkatan ekonomi dan resolusi konflik,” kata Bambang dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Minggu (7/11).

Ia menyebut, kolaborasi internasional dan kehadiran para pendamping, champion lokal dalam kepemimpinan dan pendampingan Perhutanan Sosial dan Hutan Adat juga memegang peranan penting dalam keberhasilan Perhutanan Sosial, dan dalam implementasinya dalam pencapaian Indonesia Net Sink FoLU 2030 termasuk peran perempuan.

Lebih lanjut, Project Leader Strengthening of Social Forestry (SSF) sebagai salah satu contoh keterlibatan internasional melalui Global Environment Facility (GEF) merupakan contoh nyata kerjasama dengan target emisi 9,2 MtCO2 melalui kegiatan–kegiatan Perhutanan Sosial.

Salah satu bentuk pendampingan nyata adalah sekolah lapang dalam peningkatan kapasitas masyarakat adat yang dilakukan oleh Koalisi Hutan Adat.

Agung Wibowo dari Koalisi Hutan Adat menyampaikan pentingnya memasukan kearifan lokal dan traditional knowledge diintegrasikan dalam sistem pendidikan nasional.

Selanjutnya: Indonesia bekerjasama dengan Jerman, dukung percepatan perhutanan sosial

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×