kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   -3.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.310   25,00   0,15%
  • IDX 6.803   14,96   0,22%
  • KOMPAS100 1.005   -3,16   -0,31%
  • LQ45 777   -4,08   -0,52%
  • ISSI 212   1,22   0,58%
  • IDX30 402   -2,62   -0,65%
  • IDXHIDIV20 484   -3,58   -0,73%
  • IDX80 114   -0,52   -0,46%
  • IDXV30 119   -0,94   -0,79%
  • IDXQ30 132   -0,40   -0,30%

Realisasi penyaluran KUR Rp 91,3 T di November


Jumat, 08 Desember 2017 / 16:20 WIB
Realisasi penyaluran KUR Rp 91,3 T di November


Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mengklaim realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di tahun ini akan cukup optimal. Per 30 November 2017, realisasi penyaluran mencapai Rp 91,3 triliun. Atawa 85,6% dari plafon total penyaluran senilai Rp. 106,6 triliun.

“Kinerja ini menunjukkan keberpihakan pemerintah terhadap pemerataan akses pembiayaan untuk usaha mikro,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Jumat (8/12).

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir menyatakan pihaknya mencatatkan sejumlah penyaluran KUR hingga akhir November tahun ini. Penyaluran sudah dilakukan pada 4 juta debitur yang terbagi KUR Mikro 70,4%, KUR Ritel 29,3% dan KUR TKI 0,3 %.

Penyaluran KUR didominasi di Pulau Jawa dengan porsi penyaluran sebesar Rp 50,9 triliun (55,8%), diikuti oleh Sumatera sebesar Rp17,32 triliun (19%), Sulawesi sebesar Rp 9,3 triliun (10,2%), Bali dan Nusa Tenggara sebesar Rp 6,1 triliun (6,7%), Kalimantan sebesar Rp 5,6 triliun (6,2%), serta Maluku dan Papua sebesar Rp 1,9 triliun (2,1%).

Penyaluran KUR melalui BRI mencapai 96.2%, Bank Mandiri 93.1%, dan BNI 65.6%. Sedangkan untuk kinerja penyaluran Bank Umum Swasta 24.9% dan BPD 31.2%.

Namun dari hasil tersebut, Iskandar mengakui sulit untuk menyalurkan KUR hingga 100% di tahun ini. Dia mengestimasi, realisasi penyaluran KUR hanya bisa 93% dari plafon Rp. 106,6 triliun.

Ia bilang ini terjadi karena pengaruh banyak debitur yang menunggu suku bunga hingga 7% di tahun depan. "Nah itu memang hambatan bagi bank untuk menyalurkan KUR nya."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×