kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Realisasi belanja 2017 naik 7,4% dari 2016


Selasa, 02 Januari 2018 / 21:33 WIB
Realisasi belanja 2017 naik 7,4% dari 2016


Reporter: Siti Rohmatulloh | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realisasi belanja negara di tahun 2017 mencapai Rp 2001,6 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 7,4% dibanding tahun sebelumnya. Pertumbuhan positif ditunjukkan belanja modal yang mencapai 92,8% dari total belanja negara di APBNP 2017. Pencapaian ini lebih tinggi dibanding tahun 2016 yang hanya terealisir 82%. Artinya, realisasi belanja modal tumbuh 23%.

Selain belanja modal, realisasi belanja barang juga melonjak hingga 96,9% dari total yang dianggarkan dalam APBNP 2017. Tahun ini lebih baik karena berhasil mencapai angka di atas 90% dibanding dua tahun sebelumnya yakni berturut-turut 89,8% pada 2015 dan 85,7% pada 2016. Pertumbuhannya tercatat 10,5% year on year (yoy). Penyerapan belanja sosial bahkan mencapai 100% dari yang dianggarkan.

Belanja pemerintah pusat memang mencatat tren positif selama 4 tahun terakhir. Realisasi sementara belanja pemerintah pusat tahun 2017 mencapai Rp 1.259,6 triliun. Belanja modal dan bantuan sosial turut mendongkrak angka penyerapan hingga mencapai angka penyerapan tertinggi dalam 3 tahun terakhir.

Penyerapan belanja pegawai tahun ini lebih rendah dari tahun-tahun sebelumnya, yakni 101,4% dan 101,5% pada 2014 dan 2015, kemudian 98,4% pada 2016 dan 93,9% pada 2017. Penurunan itu berbanding terbalik dengan penyerapan belanja barang yang meningkat dari 85,7% pada 2016 menjadi 96,9% pada 2017.

"Ini menunjukkan penurunan dari segi persentase eksekusi ekonominya walaupun nominalnya lebih tinggi," kata Sri Mulyani, Selasa (2/1).

Peningkatan penyerapan paling positif menurut Sri Mulyani ditunjukkan oleh belanja modal yang meningkat menjadi 92,8%, tumbuh 23% dari tahun sebelumnya. Sementara bantuan sosial tumbuh 10%. "Ini adalah untuk masyarakat miskin," kata Sri Mulyani.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×