kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.310.000   -177.000   -7,12%
  • USD/IDR 16.640   30,00   0,18%
  • IDX 8.184   -53,61   -0,65%
  • KOMPAS100 1.134   -11,10   -0,97%
  • LQ45 813   -7,21   -0,88%
  • ISSI 288   -1,91   -0,66%
  • IDX30 425   -3,23   -0,75%
  • IDXHIDIV20 484   -2,62   -0,54%
  • IDX80 126   -1,18   -0,93%
  • IDXV30 135   0,70   0,52%
  • IDXQ30 135   -1,07   -0,79%

Realisasi belanja 2017 naik 7,4% dari 2016


Selasa, 02 Januari 2018 / 21:33 WIB
Realisasi belanja 2017 naik 7,4% dari 2016


Reporter: Siti Rohmatulloh | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realisasi belanja negara di tahun 2017 mencapai Rp 2001,6 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 7,4% dibanding tahun sebelumnya. Pertumbuhan positif ditunjukkan belanja modal yang mencapai 92,8% dari total belanja negara di APBNP 2017. Pencapaian ini lebih tinggi dibanding tahun 2016 yang hanya terealisir 82%. Artinya, realisasi belanja modal tumbuh 23%.

Selain belanja modal, realisasi belanja barang juga melonjak hingga 96,9% dari total yang dianggarkan dalam APBNP 2017. Tahun ini lebih baik karena berhasil mencapai angka di atas 90% dibanding dua tahun sebelumnya yakni berturut-turut 89,8% pada 2015 dan 85,7% pada 2016. Pertumbuhannya tercatat 10,5% year on year (yoy). Penyerapan belanja sosial bahkan mencapai 100% dari yang dianggarkan.

Belanja pemerintah pusat memang mencatat tren positif selama 4 tahun terakhir. Realisasi sementara belanja pemerintah pusat tahun 2017 mencapai Rp 1.259,6 triliun. Belanja modal dan bantuan sosial turut mendongkrak angka penyerapan hingga mencapai angka penyerapan tertinggi dalam 3 tahun terakhir.

Penyerapan belanja pegawai tahun ini lebih rendah dari tahun-tahun sebelumnya, yakni 101,4% dan 101,5% pada 2014 dan 2015, kemudian 98,4% pada 2016 dan 93,9% pada 2017. Penurunan itu berbanding terbalik dengan penyerapan belanja barang yang meningkat dari 85,7% pada 2016 menjadi 96,9% pada 2017.

"Ini menunjukkan penurunan dari segi persentase eksekusi ekonominya walaupun nominalnya lebih tinggi," kata Sri Mulyani, Selasa (2/1).

Peningkatan penyerapan paling positif menurut Sri Mulyani ditunjukkan oleh belanja modal yang meningkat menjadi 92,8%, tumbuh 23% dari tahun sebelumnya. Sementara bantuan sosial tumbuh 10%. "Ini adalah untuk masyarakat miskin," kata Sri Mulyani.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×