kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.945.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.290   6,00   0,04%
  • IDX 7.606   72,54   0,96%
  • KOMPAS100 1.082   12,15   1,14%
  • LQ45 800   6,71   0,85%
  • ISSI 254   -0,52   -0,20%
  • IDX30 413   4,37   1,07%
  • IDXHIDIV20 473   6,15   1,32%
  • IDX80 121   0,84   0,71%
  • IDXV30 126   2,02   1,63%
  • IDXQ30 132   1,65   1,26%

Masih Ada Ruang Negosiasi, Indonesia Ingin CPO Hingga Nikel Bebas Tarif AS


Senin, 21 Juli 2025 / 06:15 WIB
Masih Ada Ruang Negosiasi, Indonesia Ingin CPO Hingga Nikel Bebas Tarif AS
ILUSTRASI. Pemerintah berupaya melakukan negosiasi agar mendapatkan tarif 0% untuk sejumlah komoditas ekspor unggulan ke Amerika Serikat (AS).


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus mengupayakan melakukan negosiasi agar mendapatkan tarif 0% untuk sejumlah komoditas ekspor unggulan ke Amerika Serikat (AS).

Negosiasi ini terus dilakukan meski Indonesia telah mendapatkan penurunan tarif resiprokal dari 32% menjadi 19%.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso mengatakan, negosiasi tarif 0% ini diupayakan untuk komoditas unggulan, seperti crude palm oil (CPO), kopi, kakao, hingga nikel.

Baca Juga: Tak Semua Produk AS yang Diimpor ke Indonesia Bebas Tarif, Barang Ini Dikecualikan

"Jadi, kemarin Bapak Presiden menyampaikan bahwa tarif resiprokal kita kemarin dari Trump sudah memutuskan final 19%, tapi masih ada ruang negosiasi di sana," ujar Susiwijono kepada awak media di Jakarta, Jumat (18/7).

Dengan begitu, Susiwijono berharap bahwa tidak semua produk Indonesia terkena tarif resiprokal 19% dari AS.

Saat ini pemerintah Indonesia sedang mengajukan kelompok-kelompok komoditas yang diharapkan bisa mendapatkan tarif 0%.

"Kita yakin akan bisa negokan sampai 0%. Kelompok-kelompok komoditasnya mungkin nanti masih akan bertambah. Kita belum punya list pastinya, kan kita ajukan ke mereka," jelasnya.

Di sisi lain, ia menyebut, dibandingkan negara-negara yang menjadi penyebab defisit perdagangan bagi AS, Indonesia dinilai masih yang paling rendah dikenakan tarif oleh Amerika. 

Baca Juga: Penurunan Tarif Impor AS, Membuka Peluang Ekspor CPO

Bahkan dibandingkan sesama negara ASEAN, Indonesia termasuk yang paling kompetitif, di luar Singapura yang justru memberi surplus bagi Amerika.

"Jadi sangat kompetitif tarif kita, bahkan sekarang posisinya masih paling rendah di antara negara-negara yang membuat Amerika defisit," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×