kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Realisasi anggaran penanganan PEN capai Rp 579,8 triliun di tahun 2020


Rabu, 06 Januari 2021 / 17:15 WIB
Realisasi anggaran penanganan PEN capai Rp 579,8 triliun di tahun 2020
ILUSTRASI. Perajin membuat patung hias sesuai permintaan pembeli di kawasan Rawasari, Jakarta, Senin (02/11/2020). KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga akhir tahun 2020, dari seluruh alokasi anggaran Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN) sebesar Rp 695,2 triliun, realisasi sementara mencapai Rp 579,8 triliun, atau 83,4%.

Realisasi pada klaster dukungan UMKM dan Pembiayaan Korporasi hampir capai 100%, sementara itu untuk klaster Perlindungan Sosial dan Sektoral Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah (Pemda) realisasinya mencapai sekitar 93%.

Kunta Wibawa Dasa Nugraha, Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengeluaran Negara dan Anggota Tim Indonesia Kerja Satgas PEN menuturkan, di periode akhir kuartal IV tahun 2020 pihaknya mampu mendorong realisasi maksimal penyerapan anggaran PEN.

Baca Juga: Sri Mulyani: Sepanjang 2020 penerimaan pajak minus 19,7%

Adapun jika dihitung sejak dibentuk pada Juli 2020, hingga kini Satgas PEN telah mencairkan Rp 346,8 triliun atau 97,7% dari alokasi anggaran yang ditujukan untuk empat klaster ekonomi.

"Realisasi tersebut kami harapkan dapat menjadi daya ungkit pertumbuhan nasional menutup 2020 sekaligus menjaga momentum pemulihan nasional memasuki 2021," jelas Kunta Wibawa dalam siaran pers pada Rabu (6/1).

Pada sektor UMKM yang bertujuan meringankan kondisi ekonomi masyarakat sekaligus mempertahankan geliat UMKM di tengah pandemi Covid-19 sukses menyerap anggaran Rp 112,44 triliun atau 96,7% dari pagu.

Jika dirinci, sektor UMKM sukses menjalankan enam programnya dengan baik. Program Subsidi Bunga mampu terealisir Rp12,83 triliun, Program Penempatan Dana mampu menyerap Rp 66,75 triliun, Program Penjaminan Kredit UMKM dapat terealisasi Rp 2,50 triliun dan Program PPh Final UMKM merealisasikan Rp 670 miliar. Program Pembiayaan Investasi kepada Koperasi terealisasi Rp1,29 triliun, begitu pula Program Banpres Pelaku Usaha Mikro (BPUM) mencapai Rp 28,80 triliun.

Baca Juga: Tahun lalu, shortfall penerimaan pajak mencapai Rp 128,8 triliun

Kemudian sektor Pembiayaan Korporasi yang ditujukan membantu perusahaan-perusahaan nasional terdampak pandemi untuk mengatasi problem manajemen arus kas, restrukturisasi, konsolidasi hutang, serta menyediakan modal kerja, telah terealisasi 100% dari seluruh pagu anggaran sebesar Rp 60,73 triliun.

Sektor pembiayaan korporasi berhasil menjalankan empat programnya dengan maksimal. Seluruh program, yakni Penyertaan Modal Negara yang mendapat alokasi Rp 24,07 triliun, Pemberian Pinjaman Investasi kepada BUMN sebesar Rp 19,65 triliun, Penjaminan Kredit Korporasi sebanyak Rp 2,01 triliun, dan Pembiayaan Sovereign Wealth Fund sebesar Rp 15 triliun, mampu terealisasi 100%.

Sementara itu, sektor Perlindungan Sosial dan Dukungan Sektoral K/L/D juga mencatat realisasi positif. Sektor Perlindungan Sosial mencatat realisasi sebesar Rp 220,39 triliun, dan dukungan Sektoral K/L/D merealisasikan anggaran sebesar Rp 66,59 triliun.

Baca Juga: Kata Sri Mulyani terkait defisit anggaran 2020 yang mencapai Rp 956 triliun

Realisasi anggaran yang positif dari klaster ekonomi tersebut memberikan kontribusi besar secara kumulatif bagi realisasi seluruh klaster Program Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN) yang juga meliputi sektor kesehatan dan intensif usaha.

Hingga akhir 2020, bidang kesehatan merealisasikan anggaran Rp 63,51 triliun, sedangkan bidang intensif usaha yang memberikan potongan pajak dan insentif usaha lainnya terealisasi Rp 56,12 triliun atau 46,51% dari alokasi yang disediakan sebesar Rp 120,61 triliun.

"Harapan kami, beberapa program akan dilanjutkan pada tahun 2021, terutama untuk mempercepat peningkatan ekonomi agar pertumbuhan ekonomi nasional kembali positif," ujar Kunta Wibawa.

Selanjutnya: Sri Mulyani: Penerimaan pajak bisa ambles hingga mendekati minus 20%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×