kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.044.000   9.000   0,44%
  • USD/IDR 16.451   12,00   0,07%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Realisasi anggaran penanganan PEN capai Rp 579,8 triliun di tahun 2020


Rabu, 06 Januari 2021 / 17:15 WIB
Realisasi anggaran penanganan PEN capai Rp 579,8 triliun di tahun 2020
ILUSTRASI. Perajin membuat patung hias sesuai permintaan pembeli di kawasan Rawasari, Jakarta, Senin (02/11/2020). KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Tendi Mahadi

Sektor pembiayaan korporasi berhasil menjalankan empat programnya dengan maksimal. Seluruh program, yakni Penyertaan Modal Negara yang mendapat alokasi Rp 24,07 triliun, Pemberian Pinjaman Investasi kepada BUMN sebesar Rp 19,65 triliun, Penjaminan Kredit Korporasi sebanyak Rp 2,01 triliun, dan Pembiayaan Sovereign Wealth Fund sebesar Rp 15 triliun, mampu terealisasi 100%.

Sementara itu, sektor Perlindungan Sosial dan Dukungan Sektoral K/L/D juga mencatat realisasi positif. Sektor Perlindungan Sosial mencatat realisasi sebesar Rp 220,39 triliun, dan dukungan Sektoral K/L/D merealisasikan anggaran sebesar Rp 66,59 triliun.

Baca Juga: Kata Sri Mulyani terkait defisit anggaran 2020 yang mencapai Rp 956 triliun

Realisasi anggaran yang positif dari klaster ekonomi tersebut memberikan kontribusi besar secara kumulatif bagi realisasi seluruh klaster Program Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN) yang juga meliputi sektor kesehatan dan intensif usaha.

Hingga akhir 2020, bidang kesehatan merealisasikan anggaran Rp 63,51 triliun, sedangkan bidang intensif usaha yang memberikan potongan pajak dan insentif usaha lainnya terealisasi Rp 56,12 triliun atau 46,51% dari alokasi yang disediakan sebesar Rp 120,61 triliun.

"Harapan kami, beberapa program akan dilanjutkan pada tahun 2021, terutama untuk mempercepat peningkatan ekonomi agar pertumbuhan ekonomi nasional kembali positif," ujar Kunta Wibawa.

Selanjutnya: Sri Mulyani: Penerimaan pajak bisa ambles hingga mendekati minus 20%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×