Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rata-rata nilai transaksi penggunaan mata uang lokal atau local currency transaction (LCT) terus bertambah.
Bank Indonesia (BI) menyebut, dari awal tahun 2023 hingga akhir Desember 2023, rata-rata nilai transaksi LCT mencapai ekuivalen US$ 6,3 miliar.
Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti mengungkapkan, posisi tersebut meningkat bila dibandingkan dengan akhir tahun 2022.
“Posisi di Desember 2023 naik sebesar 52,8% yoy, bila dibandingkan dengan tahun 2022,” ujar Destry saat menjawab pertanyaan Kontan.co.id di Jakarta, belum lama ini.
Baca Juga: BI Siapkan Lebih dari Rp 260 Triliun Uang Kartal yang Bisa Ditarik di Awal 2024
Destry menambahkan, jumlah pelaku LCT juga meningkat. Pada akhir tahun 2023, jumlah pelaku sebanyak 2.598, naik dari 1.741 pada akhir tahun 2022.
Sedangkan dari komposisinya, mayoritas penggunaan LCT adalah dengan negara Malaysia.
Bank sentral menyambut baik perkembangan ini. Mengingat, salah satu tujuan pengembangan LCT adalah untuk mengurangi ketergantungan dengan mata uang negara utama.
Plus, ini sebagai salah satu langkah yang ditempuh oleh bank sentral dalam menjaga nilai tukar untuk lebih stabil, di tengah gejolak ketidakpastian global.
Adapun saat ini, Indonesia sudah memiliki kerja sama LCT dengan Malaysia, Jepang, Thailand, China, dan yang terbaru dengan Korea Selatan.
Bi juga sudah memiliki perjanjian kerja sama penggunaan pembayaran lewat QR antarnegara bersama dengan Malaysia, Thailand, dan Singapura.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News