kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Rata-rata anggaran Rp 9,9 triliun kementerian tak terbelanjakan, ini reaksi Jokowi


Rabu, 05 Desember 2018 / 20:04 WIB
Rata-rata anggaran Rp 9,9 triliun kementerian tak terbelanjakan, ini reaksi Jokowi
ILUSTRASI. SIDANG KABINET PARIPURNA


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para menterinya untuk memperhatikan lebih detail terhadap perencanaan dan pelaksanaan anggaran untuk di tahun depan. Sebab, melihat dari tren 10 tahun terakhir rata-rata kementerian menyisakan Rp 9,9 triliun anggaran yang tidak terserap.

Hal itu dikatakan Menteri Sri Mulyani usai rapat sidang kabinet di Istana Negara, Rabu (5/12). Dalam hal ini, ia mengatakan dalam 10 tahun terakhir setidaknya penyerapan belanja pegawai rata-rata sebesar 95,6% dari total belanja pagu belanja pegawai.

"Ini berarti tiap tahun rata-rata, dari 2013-2017 ada sekitar Rp 9,9 triliun yang dianggarkan dan tidak terbelanjakan," jelas dia usai rapat kabinet. Untuk belanja barang rata-rata penyerapan anggaran di kementerian hanya 86,4% selama 10 tahun terakhir.

Jika dinilai, setiap tahun paling tidak ada Rp 31 triliun yang tidak terbelanjakan atau tidak terserap di kementerian. Sementara untuk belanja modal, lanjut Menkeu, rata-rata penyerapannya dalam 10 tahun terakhir hanya sebesar 84,4% atau ada Rp 32 triliun yang tidak terserap.

"Maka itu, dalam konteks ini Pak Presiden meminta untuk seluruh kementerian dan lembaga untuk terus melakukan lagi monitor evaluasi dan melakukan penelitian detail dari seluruh anggaran, sehingga dari sisi eksekusi bisa lebih cepat dan lebih terserap," tegas Menkeu.

Tak hanya itu, dari sisi kemampuan juga, kementerian bisa menggunakan anggaran secara efektif dalam mencapai tujuan pembangunan. Pasalnya, jika ditotal jumlah anggaran yang tidak terbelanjakan mencapai lebih dari Rp 70 triliun per tahun.

Sehingga ke depan, Presiden sempat menyampaikan, kalau ada direktorat jenderal yang tidak menyerap harus segera dikoreksi. "Sehingga, benar-benar harus melihat sampai detail kepada dokumen anggaran dan pelaksanaannya," tutup dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×