kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   -3,00   -0,02%
  • IDX 7.480   -25,75   -0,34%
  • KOMPAS100 1.154   -2,95   -0,26%
  • LQ45 913   0,81   0,09%
  • ISSI 227   -1,59   -0,70%
  • IDX30 471   1,26   0,27%
  • IDXHIDIV20 567   3,73   0,66%
  • IDX80 132   -0,15   -0,11%
  • IDXV30 139   -0,18   -0,13%
  • IDXQ30 157   0,79   0,50%

Pemerintah pastikan defisit APBN 2018 di bawah 2% PDB


Rabu, 05 Desember 2018 / 14:38 WIB
Pemerintah pastikan defisit APBN 2018 di bawah 2% PDB
ILUSTRASI. Askolani, Dirjen Anggaran Kemenkeu


Reporter: Grace Olivia | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. Kementerian Keuangan (Kemkeu) memastikan defisit anggaran di akhir 2018 bisa di bawah 2% dari produk domestik bruto (PDB). Berkurangnya defisit tersebut lantaran penerimaan negara yang lebih baik serta belanja lebih optimal dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Direktur Jenderal Anggaran Kemkeu Askolani, menjelaskan, target defisit anggaran awalnya sebesar 2,19% dari PDB. Setelah melaporkan realisasi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) semester-I pada Juni 2018 lalu, pemerintah mematok angka defisit lebih kecil yaitu sebesar 2,12% dari PDB.

"Sekarang, berdasarkan proyeksi terkini, defisit bisa di bawah 2%, mungkin sekitar 1,9%" ujar dia dalam media gathering, Rabu (5/12).

Sejak pertengahan tahun, Askolani mengatakan, pemerintah melihat realisasi APBN cukup terkendali, bahkan jauh lebih baik dari tahun sebelumnya. Hal tersebut tampak dari pendapatan negara seperti pajak yang tumbuh dua digit maupun penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang diuntungkan karena tren kenaikan harga minyak mentah dunia.

Di sisi pembelanjaan, Askolani menyatakan, kementerian dan lembaga pun mampu menyerap anggaran dengan optimal dan efisien, serta tetap mencapai output-nya masing-masing. "Oleh karena itu, tahun ini tidak diperlukan perubahan APBN (APBN-P) karena tidak ada tambahan pagu yang signifikan, maupun kebijakan yang harus pemerintah ambil untuk mencapai target APBN," terang dia.

Tanpa APBN-P, Askolani mengatakan, pemerintah dapat lebih fokus menjalankan tugas dan kegiatannya di tahun berjalan. Lain halnya dengan tahun-tahun sebelumnya di mana proses APBN-P perlu dilakukan sehingga memakan waktu dan tenaga pemerintah. Akibatnya, kegiatan terhambat dan serapan anggaran belanja pun tidak maksimal.

Adapun, hingga Oktober 2018 lalu, angka defisit anggaran berada pada posisi 1,6% dari PDB. Nilai defisit anggaran mencapai Rp 237 triliun atau 72,7% dari target APBN 2018 yaitu Rp 325,9 triliun.

Menurut Askolani, angka defisit November masih tidak jauh berbeda dengan bulan sebelumnya. Namun, ia masih enggan menyebut besarannya secara eksplisit.

Askolani memperhitungkan, defisit anggaran di akhir tahun nanti bisa lebih kecil Rp 70 triliun - 80 triliun dari target APBN. Adapun, realisasi keseimbangan primer ditargetkan bisa mencapai minus Rp 64,8 triliun dari sebelumnya Rp 87,3 triliun dalam target APBN 2018.

"Kalau defisit anggaran bisa di bawah 2%, keseimbangan primer juga bisa turun lagi mendekati setengahnya. Mungkin sekitar Rp 20-an triliun," ujar Askolani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×