Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada kuartal II-2021 tercatat US$ 415,1 miliar, atau turun 0,1% dari kuartal I-2021 yang sebesar US$ 415,3 miliar.
Dengan posisi tersebut, rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) ada di kisaran 37,5%, menurun dari rasio utang terhadap PDB pada kuartal sebelumnya yang sebesar 39,0%.
Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, struktur ULN tersebut masih tergolong sehat, dan didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.
Baca Juga: Profil Utang Membaik Usai Refinancing, Ada Tantangan Mengadang Gajah Tunggal (GJTL)
“Selain itu, ditunjukkan oleh ULN Indonesia yang tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang, dengan pangsa mencapai 88,4% dari total ULN,” ujar Erwin dalam keterangannya, Senin (16/8).
Erwin mengatakan, BI dan pemerintah akan terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN, dan menerapkan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya, agar struktur ULN tetap sehat.
Peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pemulihan ekonomi nasional, dengan meminimalisasi risiko yang bisa memengaruhi stabilitas perekonomian.
Selanjutnya: Paling banyak dari SBN, pemerintah akan menarik utang Rp 973,58 triliun tahun depan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News