Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar
Hal ini terlihat dari kebijakan membuka mal, tidak ada kaum kolonial atau warga kelas menengah atas berusia senior untuk belanja-belanja. Selain itu, mereka juga masih enggan untuk melakuan plesiran dan bepergian untuk hiburan.
Karena itulah Raden Pardede sepakat dengan pendapat bahwa persoalan yang menjadi prioritas penanganan oleh Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional adalah bagaimana menciptakan rasa aman dan sehat di masyarakat.
Dengan terciptanyarasa aman dan sehat inilah agar memunculkan kepercayaan di masyarakat. "Kepercayaan itu ada di kepala kita semua, tanpa kepercayaan upaya pemulihan tidak bisa jalan, jadi aman dan sehat menjadi prioritas utama kami," kata Raden Pardede.
Selain itu Raden Pardede menyampaikan bahwa target Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional adalah bagaimana mencegah resessi.
Sebagai gambaran pada kuartal I-2020 yang lalu pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya sebesar 2,97%. "Untuk kuartal II kami sudah tahu datanya pertumbuhan ekonomi akan negatif, akan mengalami kontraksi. Sebesar apa kontraksi? Antara 4%-5%, lebih baik dari negara lain yang mengalami kontraksi ekonomi lebih parah akibat pandemi virus corona Covid-19," katanya.
Selanjutnya menjadi pertanyaan juga apakah kuartal III-2020 dan kuartal IV-2020 kembali terjadi kontraksi ekonomi atau tidak? Menurut Raden Pardede secara teknikal kalau mengalami pertumbuhan negatif pada kuartal III-2020 maka Indonesia dikatakan resessi, dan jika Q4 negatif lagi tetap terjadi resesi. "Kalau tahun depan tetap negatif juga maka akan disebut depressi," kata Raden Pardede.
Karena itulah kuartal III-2020 ini pemerintah tengah mengupayakan agar tidak terjadi pertumbuhan ekonomi negatif. "Target jangka pendek kami menghindari resessi. Sebagai prasyarat utama adalah bagaimana menciptakan rasa aman dan sehat terlebih dahulu di masyarkat," tandas Raden Pardede.
Pemerintahn ingin penanganan kesehatan dan menciptakan rasa aman ini sekaligus berjalan dengan pemulihan ekonomi. Artinya kesehatan atau kehidupan tetap jalan sementara mata pencaharian tetap bisa memberikan penghasilan. "Indonesia tak bisa disamakan dengan luar negeri yang melakukan lockdown dalam jangka lama," katanya.
Paling maksimum yang masih bisa dilakukan pemerintah dalam situasi sekarang adalah melakukan upaya Tes, Lacak, dan Isolasi (TLI). "Ini harus dilakukan dan fokus kami beberapa bulan ke depan. Komite akan meningkatkan test PCR lebih masif," kata Raden Pardede.
SELANJUTNYA>>>