kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,70   -25,03   -2.70%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

R17 Group Dukung Pemerintah Ciptakan Ekosistem Digital yang Lebih Aman


Rabu, 23 Maret 2022 / 10:36 WIB
R17 Group Dukung Pemerintah Ciptakan Ekosistem Digital yang Lebih Aman
ILUSTRASI. Berdasarkan data Badan Siber & Sandi Negara (BSSN), 83% perusahaan di Indonesia rentan diretas.ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/hp.


Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Dikky Setiawan

KONTAN.CO.ID -JAKARTA-R17 Group, perusahaan Cyber Security Intelligence menggelar event podcast bertajuk #R17PodcastShow dengan tema Ensuring The Security of Digital Ecosystem in Indonesia

R17 Podcast Show digelar di resto The Brotherhood, Jalan Gunawarman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (22/3). Dalam kesempatan tersebut, R17 Group juga meluncurkan sebuah platform yang menjual produk-produk digital, yaitu DIMENSY.

Hengky Witarsa, Deputy CEO R17 Group, mengatakan, R17 Podcast Show merupakan wadah komunikasi dua arah untuk membahas isu-isu terkini mengenai perkembangan bisnis dan teknologi yang dituangkan dalam bentuk hybrid event.

Baca Juga: Dukung E-Ekonomi, R17 Group Gandeng Jakarta Global University

R17 Podcast Show berkolaborasi dengan pakar teknologi, pakar industri dan regulator. "Diharapkan R17 Podcast Show bisa memberikan kontribusi untuk pertumbuhan dan keamanan siber di Indonesia," katanya dalam keterangan resminya, Rabu (23/3). 

Menurut Hengky, seiring dengan perkembangan digital di Tanah Air, saat ini berbagai aktivitas ekonomi sudah berbasiskan teknologi informasi. Hal ini semakin memudahkan dunia usaha untuk melakukan transformasi bisnis. 

Kondisi tersebut harus disikapi secara bijak, agar tren positif berkembangnya dunia digital bisa dirasakan manfaatnya. Kendati, transformasi digital di Indonesia saat ini masih dihadapi oleh sejumlah tantangan.

Tantangan tersebut, antara lain, meliputi risiko perlindungan data pribadi, risiko strategi bisnis, risiko penyalahgunaan teknologi, risiko serangan siber, serta pemalsuan data dan literasi digital.

Faktanya, belakangan ini, kejahatan di dunia digital kian meningkat. Berdasarkan data Badan Siber & Sandi Negara (BSSN), 83% perusahaan di Indonesia rentan diretas. Pada Januari hingga November 2021, ada 1,3 miliar serangan siber di Tanah Air.

Hengky mengatakan, R17 Podcast Show memadukan konsep acara offline dengan mengundang para pelaku industri yang akan disiarkan secara live pada jejaring sosial yang mencakup masyarakat umum dengan topik-topik hangat di dunia digital.

Baca Juga: Serangan Siber Paling Banyak Menyerang Industri Perbankan

Brigjen (TNI) Dominggus Pakel, Deputi Bidang Operasi Keamanan Siber dan Sandi-BSSN, menegaskan, saat ini bukan lagi teknologi bergantung kepada manusia. Tapi sebaliknya, manusia tergantung kepada sistem atau teknologi. 

Karena itu, perlu ada sebuah landasan agar tidak kebablasan. "Walaupun serangan siber bertubi-tubi, ketika kita punya dasar yaitu pancasila sebagai dasar negara yang mengikat dan mempersatukan, saya anggap ini clear," tegas Dominggus.

Negara, lanjut dia, hadir memberikan perlindungan dengan konsep strategi keamanan siber nasional untuk menjamin keamanan ruang siber, sistem dan informasi nasional, serta melindungi seluruh rakyat, tumpah darah, dan nilai-nilai kehidupan bangsa. 

Selain itu, untuk melindungi ekosistem perekonomian digital nasional demi tercapainya pertumbuhan dan inovasi. Negara juga hadir untuk membina kekuatan dan kemampuan keamanan siber Indonesia yang andal dan berdaya tangkal. 

"Memajukan kepentingan nasional keamanan siber Indonesia dan mendukung terciptanya ruang siber global yang terbuka, aman, stabil, dan bertanggung jawab," papar Dominggus.

Dominggus menambahkan, terjadinya serangan siber, terciptanya simpul-simpul diantara beberapa komunitas, maka disitulah tanggungjawab dan tugas BSSN untuk memberikan rekomendasi kepada setiap stakeholder untuk meningkatkan kualitas, keandalan dari infrastruktur baik perangkat keras maupun lunak, termasuk sumber daya manusia. 

Baca Juga: Sektor keuangan menjadi target utama serangan siber, ini kata BSSN dan OJK

"Bahwa program untuk pemulihan jika terjadi serangan, perlu dilakukan bersama baik dari BSSN maupun Kominfo dan kami bekerjasama dengan seluruh Lembaga Kementerian terkait," imbuh dia. 

M Irfan Jambak, Chief Of Technology Officer R17 Group, menimpali, memang tidak semua ancaman serangan siber untuk tujuan mengganggu. Ada yang tujuannya hanya ingin menunjukan bahwa dirinya expert. 

Namun, jika sudah berhasil masuk, berarti ada kondisi yang tidak aman. "Tentu kita harus aware, bahwa sistem yang kita punya sangat rentan. Kita harus segera menutup celah tersebut," kata Irfan.

Untuk itu, R17 Group mencoba untuk membuat system security digital. Tapi, kata Irvan, saat ini masih dalam tahap pengembangan di internal. "Kami akan coba kembangkan, mungkin butuh 1-2 tahun untuk menjadi sebuah produk," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×