kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

R17 Group Dukung Pemerintah Ciptakan Ekosistem Digital yang Lebih Aman


Rabu, 23 Maret 2022 / 10:36 WIB
R17 Group Dukung Pemerintah Ciptakan Ekosistem Digital yang Lebih Aman
ILUSTRASI. Berdasarkan data Badan Siber & Sandi Negara (BSSN), 83% perusahaan di Indonesia rentan diretas.ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/hp.


Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Dikky Setiawan

Selain itu, untuk melindungi ekosistem perekonomian digital nasional demi tercapainya pertumbuhan dan inovasi. Negara juga hadir untuk membina kekuatan dan kemampuan keamanan siber Indonesia yang andal dan berdaya tangkal. 

"Memajukan kepentingan nasional keamanan siber Indonesia dan mendukung terciptanya ruang siber global yang terbuka, aman, stabil, dan bertanggung jawab," papar Dominggus.

Dominggus menambahkan, terjadinya serangan siber, terciptanya simpul-simpul diantara beberapa komunitas, maka disitulah tanggungjawab dan tugas BSSN untuk memberikan rekomendasi kepada setiap stakeholder untuk meningkatkan kualitas, keandalan dari infrastruktur baik perangkat keras maupun lunak, termasuk sumber daya manusia. 

Baca Juga: Sektor keuangan menjadi target utama serangan siber, ini kata BSSN dan OJK

"Bahwa program untuk pemulihan jika terjadi serangan, perlu dilakukan bersama baik dari BSSN maupun Kominfo dan kami bekerjasama dengan seluruh Lembaga Kementerian terkait," imbuh dia. 

M Irfan Jambak, Chief Of Technology Officer R17 Group, menimpali, memang tidak semua ancaman serangan siber untuk tujuan mengganggu. Ada yang tujuannya hanya ingin menunjukan bahwa dirinya expert. 

Namun, jika sudah berhasil masuk, berarti ada kondisi yang tidak aman. "Tentu kita harus aware, bahwa sistem yang kita punya sangat rentan. Kita harus segera menutup celah tersebut," kata Irfan.

Untuk itu, R17 Group mencoba untuk membuat system security digital. Tapi, kata Irvan, saat ini masih dalam tahap pengembangan di internal. "Kami akan coba kembangkan, mungkin butuh 1-2 tahun untuk menjadi sebuah produk," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×