kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.415.000   -13.000   -0,54%
  • USD/IDR 16.602   0,00   0,00%
  • IDX 8.077   160,87   2,03%
  • KOMPAS100 1.118   27,89   2,56%
  • LQ45 798   25,96   3,36%
  • ISSI 284   2,59   0,92%
  • IDX30 416   15,44   3,85%
  • IDXHIDIV20 471   17,91   3,96%
  • IDX80 124   2,96   2,44%
  • IDXV30 133   3,73   2,90%
  • IDXQ30 132   4,66   3,67%

Purbaya Sindir Kas Pemda Mengendap Rp 233 T: Kalau Surplus, Boleh Kita Ambil Enggak?


Senin, 20 Oktober 2025 / 11:23 WIB
Purbaya Sindir Kas Pemda Mengendap Rp 233 T: Kalau Surplus, Boleh Kita Ambil Enggak?
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengkritik penumpukan kas pemerintah daerah (Pemda) di perbankan yang mencapai Rp 233,97 triliun per September 2025, berdasarkan data Bank Indonesia (BI).. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/09/10/2025


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengkritik penumpukan kas pemerintah daerah (Pemda) di perbankan yang mencapai Rp 233,97 triliun per September 2025, berdasarkan data Bank Indonesia (BI).

Menurut Purbaya, tingginya saldo kas tersebut mencerminkan lemahnya penyerapan anggaran daerah.

Baca Juga: Menkeu Purbaya Ingatkan: Pertumbuhan Ekonomi Tak Boleh Hanya Jawa-Sentris

Padahal, realisasi belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) hingga 30 September 2025 baru mencapai Rp 770,13 triliun atau 56,07% dari total pagu tahun berjalan.

Capaian itu lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 817,79 triliun atau 57,20% dari pagu.

Dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2025 bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Senin (20/10), Purbaya menyinggung fenomena tersebut dengan nada setengah bercanda.

“Kalau surplus uangnya, boleh kita ambil enggak?” ujar Purbaya, yang disambut tawa peserta rapat.

Baca Juga: Purbaya: Ekonomi Mulai Pulih, Kelas Menengah Jadi Kelompok Pertama yang Menikmati

Meski disampaikan secara ringan, pernyataan itu menegaskan kekhawatiran pemerintah pusat terhadap lambatnya belanja daerah di tengah upaya memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional.

“Saya tanya begitu supaya Bojonegoro, di sana ada ExxonMobil, jadi makmurkanlah penduduk di situ. Kalau Pemda tujuannya bukan untuk menabung, tapi meningkatkan pertumbuhan ekonomi,” tegasnya.

Purbaya menekankan bahwa dana APBD seharusnya digunakan untuk mendorong kegiatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, bukan dibiarkan mengendap di bank.

Baca Juga: Swasta Aktif, Purbaya Ungkap Potensi Pajak Naik Rp 110 Triliun Tanpa Kebijakan Baru

Ia pun mendorong seluruh kepala daerah untuk mempercepat realisasi anggaran di sisa waktu tahun ini agar belanja pemerintah daerah benar-benar memberi efek berganda bagi ekonomi lokal.

“Tujuan utama APBD bukan untuk menabung, tapi untuk menggerakkan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat,” pungkasnya.

Selanjutnya: Promo J.CO Sweet Twist 20-31 Oktober, Paket 1/2 Dozen Donuts + J.COOL Cuma Rp 90.000

Menarik Dibaca: Promo J.CO Sweet Twist 20-31 Oktober, Paket 1/2 Dozen Donuts + J.COOL Cuma Rp 90.000

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×