Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua DPR RI Puan Maharani berbicara terkait peran krusial partai politik dalam sistem demokrasi Indonesia. Puan mengatakan partai politik bukan hanya sebagai alat menuju kekuasaan tetapi juga sarana untuk menghubungkan masyarakat dengan negara.
“Partai politik bukan sekadar kendaraan menuju kekuasaan, tetapi jembatan antara rakyat dan negara. Dari partailah wakil rakyat dilahirkan. Dari partailah presiden dan kepala daerah diusung. Oleh karena itu, partai politik memikul tanggung jawab besar sebagai sokoguru kedaulatan rakyat," ungkap Puan dalam pidatonya pada Sidang Bersama DPR dan DPD RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025) dikutip dari laman DPR RI.
Dijelaskannya, dalam sistem demokrasi Pancasila yang menjadi fondasi politik Indonesia, musyawarah dan hikmat kebijaksanaan harus menjadi panduan utama dalam setiap pengambilan keputusan. Demi membawa kebaikan bagi seluruh rakyat.
Baca Juga: Puan Maharani Dukung Penuh Langkah Presiden Prabowo Tertibkan 1.063 Tambang Ilegal
"Demokrasi Pancasila menempatkan musyawarah sebagai proses utama, dan hikmat kebijaksanaan sebagai sumber pikiran dan nurani dalam setiap pengambilan keputusan sehingga membawa kebaikan bagi seluruh rakyat, dan tidak meninggalkan siapapun di belakang,"jelasnya.
Menurutnya, peran strategis parpol sangat besar dalam menjaga kedaulatan rakyat. Melalui parpol, wakil rakyat, hingga presiden dilahirkan untuk memperjuangkan kepentingan rakyat. Sehingga Partai politik bukan sekedar struktur organisasi.
Partai politik merupakan institusi perjuangan yang seharusnya berdiri tegak di atas nilai, integritas, dan kepercayaan rakyat. Sebab, partai tanpa nilai perjuangan akan membawa kekuasaan kehilangan arah dan makna bagi rakyat.
Karena peran strategis parpol tersebut, pihaknya mengingatkan pentingnya pembenahan internal parpol agar dapat melahirkan pemimpin yang tidak hanya retoris, tetapi juga berpihak pada rakyat dan berani mengambil resiko demi kepentingan publik.
Oleh karenanya, Partai politik tidak boleh berhenti membenahi diri. Partai harus menjadi tempat lahirnya para pemimpin yang bukan hanya pandai berbicara, tetapi juga mampu berpihak, bekerja, dan berani mengambil resiko demi kepentingan rakyat.
Baca Juga: Puan Ungkap Alasannya Menyanyikan Lagu John Lennon di Sidang Tahunan MPR-DPR RI
Meski demikian ia memandang, keberhasilan Parpol juga sangat ditentukan oleh sistem politik yang mewadahinya, khususnya sistem pemilu. Sebaik apapun visi dan integritas partai, jika sistem politik khususnya sistem pemilu, tidak mendukung terwujudnya kedaulatan rakyat secara nyata, maka suara rakyat berisiko terdistorsi.
Politisi dari Fraksi PDI-Perjuangan ini menambahkan bahwa saat ini sistem pemilu di Indonesia masih memiliki tantangan dalam merepresentasikan kehendak rakyat. Sehingga sistem pemilu perlu dibahas bersama agar lebih dekat dengan rakyat.
"Sistem pemilu kita, sebagai sarana utama membentuk perwakilan, memang belum sepenuhnya sempurna. Tantangan kita adalah memastikan bahwa sistem ini benar-benar mendekatkan kehendak rakyat dalam menempatkan wakil-wakilnya dan memilih pemimpinnya," pungkasnya di hadapan seluruh anggota DPR dan DPD RI, serta Presiden RI, Prabowo Subianto, serta beberapa Presiden dan wakil Presiden di era sebelumnya
Selanjutnya: Puan Maharani Dukung Penuh Langkah Presiden Prabowo Tertibkan 1.063 Tambang Ilegal
Menarik Dibaca: Laga Semen Padang vs Dewa United (15/8): Statistik, H2H, Skor & Link Streaming
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News