Reporter: Fahriyadi | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memulai kegiatan restorasi sungai Cikapundung yang menandai dimulainya kegiatan bernama Cikapundung Prominade di kawasan Babakan Siliwangi.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian (PU), Muhammad Hasan mengatakan, kegiatan pembangunan itu merupakan kegiatan restorasi sungai Cikapundung, khususnya di hulu sungai tersebut (Kawasan Babakan Siliwangi – bendung Leuwi Limus), menjadi sebuah kawasan terpadu.
Ia mengatakan, nantinya di wilayah itu akan menyediakan ruang terbuka publik untuk peraga edukasi, amphiteater, jogging track, luncuan rafting, dan tubing serta komersial spot yang beradaptasi dengan sistem sungai Cikapundung.
“Pendekatan restorasi sungai di Indonesia memang berbeda dengan negara lain yang menekankan pada mahalnya pembangunan fisik. Tetapi kami tekankan pada bagaimana menggali sinergi dengan masyarakat melalui komunitas dan kearifan lokal," ujar Hasan dalam siaran pers yang diterima Kontan, Senin (28/10).
Hasan menambahkan, konsep restorasi sungai ini tidak terlalu intensif pada kegiatan struktural, tetapi lebih kepada bagaimana menggugah masyarakat, agar sampah dan sanitasi jangan masuk ke sungai.
Kemudian, secara bertahap kita akan menata dengan membuat spot-spot simpul seperti Cikapundung Prominade agar masyarakat bisa melihat langsung dan menular ke tempat lain.
Hasan juga mengatakan, sebelumnya di Indonesia, Ditjen SDA sudah melakukan kegiatan yang sama. Antara lain, di Kali Garang (Semarang) dan Kali Winongo (Yogyakarta). Ke depannya juga akan dilakukan kegiatan serupa, di antaranya, di Kali Kreung Aceh (Aceh).
Kepala Balai Besar Wilaya Sungai Citarum, Adang Shaf Ahmad menjelaskan, bahwa kegiatan restorasi sungai di hulu sungai Cikapundung ini akan selesai pada akhir tahun 2014, namun untuk tahap I dari kegiatan tersebut ditargetkan selesai di bulain Mei 2014.
“Tahun 2013 ini kita mulai dengan anggaran yang ada Rp 3,5 miliar di 2013, kita gunakan menyelesaikan sebagian restoration spot di sekitar Babakan Siliwangi, dan ditambah jalan setapak lebar 1,2 meter dan panjang 1,2 km dari jembatan Babakan Siliwangi sampai bendung Leuwi Limus, untuk pengerjaan sisanya dialokasikan Rp 15 Miliar di 2014,” kata Adang.
Adang menjelaskan kegiatan restorasi di sungai Cikapundung ini dibagi menjadi tiga zona, yaitu hulu, tengah dan hilir. Masing-masing zona mempunyai karaketeristik yang berbeda.
Sementara itu Walikota Bandung, Ridwan Kamil mengatakan kegiatan yang merupakan kerjasama antara Ditjen SDA Kementerian PU melalui BBWS Citarum dengan Pemerintah kota Bandung ini akan menjadi percontohan nasional karena memiliki desain juara.
Ridwan juga mengatakan selama ini air sungai selalu hilang dalam kegiatan pandangan mata sebagian besar warga Bandung, karena selalu dijadikan daerah belakang. Dengan adanya kegiatan ini, maka diberikan kehormatan sebagai daerah wajah depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News