Reporter: Hans Henricus | Editor: Tri Adi
JAKARTA. Indonesia tidak sekadar hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KKT) Perubahan Iklim atau Conference of Parties The United Nations Framework Convention on Climate Change di Kopenhagen, Denmark. Dalam konferensi yang digelar mulai 7 Desember hingga 18 Desember 2009 itu, Indonesia juga akan mencari dukungan pendanaan untuk program perbaikan lingkungan hidup.
Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan memaparkan, ada dua agenda prioritas perbaikan lingkungan hidup di Indonesia. Pertama, program mengembalikan hutan ke bentuk awal atau restorasi, dan kedua, rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS). Pelaksanaan kedua program itu tidak bisa sepenuhnya mengandalkan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). "Itu nanti yang akan kita perjuangkan di Kopenhagen," kata Zulkifli, akhir pekan lalu.
Politisi Partai Amanat Nasional itu mengatakan, kerjasama dengan komunitas internasional maupun kalangan swasta nasional sangat diperlukan untuk melestarikan lingkungan hidup. Zulkifli menyebut sudah ada perusahaan multinasional yang berminat membantu program restorasi hutan.
Bukan itu saja, Zulkifli juga menyatakan sejumlah negara sudah bersedia membantu Indonesia dalam program pemulihan lingkungan hidup. Mereka adalah Amerika Serikat, Inggris, Norwegia, Jerman, Belanda, Australia, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Menurutnya, model pemberian bantuan itu bisa langsung kepada pemerintah atau melalui komunitas penggiat program peduli lingkungan hidup.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News