kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.129   71,00   0,44%
  • IDX 7.048   64,41   0,92%
  • KOMPAS100 1.051   11,06   1,06%
  • LQ45 826   9,15   1,12%
  • ISSI 214   1,72   0,81%
  • IDX30 421   5,22   1,25%
  • IDXHIDIV20 508   6,31   1,26%
  • IDX80 120   1,37   1,15%
  • IDXV30 125   1,04   0,84%
  • IDXQ30 141   1,60   1,15%

Prospek Pertumbuhan Belanja Masyarakat pada 2024 Dibayangi Inflasi hingga Tarif Cukai


Selasa, 12 Desember 2023 / 14:41 WIB
Prospek Pertumbuhan Belanja Masyarakat pada 2024 Dibayangi Inflasi hingga Tarif Cukai
ILUSTRASI. Pedagang memilah cabai merah yang dijual di Pasar Senen, Jakarta, Jumat (1/12/2023). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan belanja masyarakat pada tahun 2024, masih mungkin menemui kendala.  Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengungkapkan, salah satu risiko dari pertumbuhan belanja masyarakat pada tahun depan adalah inflasi. 

“Kondisi inflasi masih menjadi faktor yang perlu diperhatikan oleh pemerintah, karena ekspektasi inflasi cenderung akan lebih tinggi dari 2023,” terang Josua kepada Kontan.co.id, Senin (11/12). 

Josua pun memerinci beberapa hal yang bisa mendorong peningkatan ekspektasi inflasi pada tahun depan.  Seperti, dampak dari fenomena kekeringan panjang atau El Niño ke harga pangan. Kemudian ada juga penyesuaian tarif cukai yang akan menyundut inflasi. 

“Dengan kondisi tersebut, harus dipastikan bahwa inflasi harus tetap dikendalikan dengan baik,” tegas Josua. 

Baca Juga: Aktivitas Kampanye Jelang Pemilu Dorong Peningkatan Belanja Masyarakat

Nah tentu saja kebijakan pemerintah tak bisa jalan sendiri. Kebijakan Bank Indonesia dalam menjaga pergerakan rupiah juga diperlukan. 

Ini untuk menjaga inflasi barang impor (imported inflation) yang diharapkan tidak mendongkrak biaya input barang secara signifikan. 

Meski demikian, Josua tetap yakin pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada tahun 2024 akan tetap solid. 

Selain karena upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan BI, ia juga melihat adanya kenaikan upah minimum provinsi akan memberi daya dorong bagi daya beli masyarakat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×