Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nama Sri Mulyani Indrawati kembali masuk dalam daftar menteri di kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo. Pada periode kedua, Jokowi tetap memilih Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan.
Tentu saja hal ini bukan hal baru bagi perempuan yang kerap disapa Ani itu. Sebab, selain periode pertama Jokowi, Sri Mulyani juga pernah jadi Menkeu pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) 2005-2010.
Masuknya kembali Sri Mulyani dalam kabinet sudah banyak diprediksi publik. Sebab, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini dinilai salah satu menteri yang punya kinerja baik. Pamor, wibawa, hingga auranya yang kuat membuat salah satu Srikandi Indonesia ini dinilai cocok memimpin instansi kementerian.
Baca Juga: Inilah sosok Edhy Prabowo, mantan atlet silat yang menggantikan Susi Pudjiastuti
"Aura yang kuat untuk dia bisa kendalikan semua bala tentaranya menteri-menteri ekonomi,” ujar Ekonom dari Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah di Jakarta, baru-baru ini.
Sri Mulyani lahir di Bandar Lampung, 26 Agustus 1962. Dia adalah anak ketujuh dari seorang dosen Prof Satmoko dan Retno Sriningsih. Seteleh menamatkan pendidikan menengah di SMA Negeri 3 Semarang pada 1981, Sri Mulyani kuliah di Universitas Indonesia, University of lllinois Urbana Champaign AS, hingga mendapat gelar PhD of Economics di University of lllinois Urbana-Champaign pada 1992.
Sementara jenjang kariernya di pemerintahan dimulai saat ditunjuk Presiden Sulilo Bambang Yudhoyono sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada 2004.
Baca Juga: Abdul Halim, kakak Cak Imin yang ditunjuk Jokowi menjadi Menteri Desa
Hanya setahun di Bappenas, Sri Mulyani lantas ditunjuk jadi Menteri Keuangan pada 2005-2010. Ia juga sempat jadi Pelaksana Tugas Menteri Koordinator Perekonomian pada 2008-2009. Mencuatnya kasus Bank Century membawa Sri Mulyani keluar dari kabinet.
Namun, kariernya menanjak tinggi. Ia dipercaya Bank Dunia menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia pada 2010-2016. Pada 2016, Sri Mulyani dipanggil pulang kembali ke Indonesia oleh Presiden Joko Widodo dan langsung diberikan jabatan Menteri Keuangan hingga 2019.