Penulis: Ryan Suherlan
KONTAN.CO.ID - Brian Yuliarto resmi dilantik Prabowo jadi Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek) menggantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro pada Rabu (19/02).
Brian Yuliarto yang merupakan Guru Besar Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Bandung (ITB) resmi dilantik Prabowo di Istana Negara, Jakarta berdasarkan Keppres nomor XXVIP tahun 2025 tentang pemberhentian dan pengangkatan menteri negara Kabinet Merah Putih periode tahun 2024-2029.
Dalam acara pelantikan yang dihadiri oleh Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka, Brian Yuliarto resmi dilantik Prabowo dengan pengambilan sumpah jabatan.
Baca Juga: Syarat dan Cara Pengajuan KUR Bank DKI Tahun 2025, Simak Alurnya!
Sejak masa jabatan Prabowo menjadi Presiden RI, pelantikan ini menjadi kali pertama dilakukannya reshuffle dalam Kabinet Merah Putih dan Brian Yuliarto merupakan menteri pertama yang di-reshuffle.
Lantas, siapakah sosok menteri baru Mendiktisaintek? Simak profil Brian Yuliarto selengkapnya.
Profil Brian Yuliarto
Brian Yuliarto yang kerap disapa Prof. Brian, lahir di Jakarta pada 27 Juli 1975.
Dilansir dari situs ITB, Brian Yuliarto merupakan Guru Besar dari Fakultas Teknologi Industri di ITB. Pada periode 2025-2030, Brian menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi ITB.
Baca Juga: Link Live Streaming AI Peppers vs Red Spark, Megawati Bisa Salip Lagi Hillstate?
Keahliannya dalam bidang teknik fisika tidak dapat diragukan lagi karena Brian tergabung dalam Kelompok Keahlian Teknologi Nano dan Kuantum.
Brian berhasil lulus dari jenjang pendidikan sarjana di ITB pada tahun 1999 dengan berbagai prestasi yang membanggakan.
Prestasi tersebut mengantarkan Brian untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi di University of Tokyo Jepang dengan mengambil jurusan bidang Teknik Kuantum.
Kegigihannya berbuah manis karena pada tahun 2002 program magister yang ditempuhnya dapat selesai dengan sangat baik.
Baca Juga: Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Rabu (19/2/2025) Antam UBS Galeri 24 Kompak Naik
Pada tahun 2005, Brian berhasil menyusun disertasi untuk program doktoral di Universitas yang sama di Jepang. Bidang yang diambil adalah Quantum Engineering and System Science untuk memperdalam keahliannya.
Setelah Brian Yuliarto meraih gelar doktor, pada tahun 2006 ia memutuskan untuk kembali ke Indonesia dengan keinginan untuk berkontribusi dalam pengembangan pendidikan tinggi dan riset di negeri kelahirannya.
Selain di bidang akademis, Brian aktif dalam melakukan proyek-proyek besar salah satunya adalah proyek 'Biosensor Plasmonik Berbasis Mesoporos Emas untuk Deteksi Penyakit Menular' dan 'Fabrikasi Material Nano Berporositas Tinggi Untuk Aplikasi Biosensor' pada 2021 lalu.
Baca Juga: Jadwal KRL Jabodetabek Terbaru Hari Ini Rabu (19/2/2025) Sudah Tahu?
Terhitung ada sebagai 329 artikel ilmiah yang tercatat dalam indeks Scopus yang diterbitkan oleh Brian dan telah disitasi sebanyak 5,618 kali.
Brian telah menyusun visi dan program kerja untuk perannya sebagai Mendiktisaintek yang bertujuan memajukan pendidikan tinggi di Indonesia. Fokus program kerja yang direncanakan adalah sebagai berikut:
- Peningkatan kualitas pendidikan tinggi berbasis riset
- Penguatan kolaborasi riset dengan perguruan tinggi internasional
- Mendorong inovasi dalam bidang sains dan teknologi
- Pengembangan pusat-pusat unggulan nanoteknologi
Selanjutnya: 10 Orang Terkaya di Dunia Tahun 2025: Elon Musk di Puncak, Disusul Zuckerberg & Bezos
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News