kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Produk tekstil diprediksi bisa jadi penopang laju penurunan ekspor di paruh kedua


Senin, 15 Juli 2019 / 19:12 WIB
Produk tekstil diprediksi bisa jadi penopang laju penurunan ekspor di paruh kedua


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  YOGJAKARTA. Industri tekstil berpotensi menjadi kontributor terhadap ekspor di Indonesia di tengah prediksi penurunan ekspor. Meski, kinerja ekspor non-migas melambat di awal paruh tahun ini.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan data ekspor non-migas mencapai US$ 74.214 juta. Sementara pada semester I 2018, ekspor sebesar US$ 79.409,4 juta. Artinya semester I tahun ini turun 6,54%.

Baca Juga: Meningkatnya pembangunan di paruh kedua 2019 berpotensi kerek impor

Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat Usman, mengatakan, dari sisi tekstil tidak merasakan penurunan ekspor. Bahkan, dia percaya sampai dengan akhir tahun ini industri tekstil di Indonesia bisa membaik dan meningkatkan ekspor.

“Yang ekspornya turun mungkin industri lain, kalau tekstil terus tumbuh,” kata Ade kepada Kontan.co.id, Senin (15/7).

Baca Juga: Industri kaca lembaran diproyeksikan tumbuh 5% hingga akhir tahun 2019

Kata Ade, meski pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) sedang melemah, tapi permintaan tekstil terpantau positif. Apalagi nilai tukar rupiah sedang menguat dan menstimulus eakpor tekstil.

Dari sisi impor, induatri tekstil diprediksi bakal naik. Ade bilang karena konsumsi dalam negeri meningkat apalagi menjelang Natal dan tahun baru. Masalahnya, ketersediaan bahan baku maupun barang jadi belum mumpuni.

Baca Juga: Industri kosmetik berpeluang untuk terus berkembang di semester II tahun ini

“Konsumsi tekstil dalam negeri baik, pemerintah perlu memperkuat industri tekstil dalam negeri biar tidak banyak impor,” kata Ade.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×