kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.415.000   -13.000   -0,54%
  • USD/IDR 16.600   -6,00   -0,04%
  • IDX 8.089   173,32   2,19%
  • KOMPAS100 1.119   28,59   2,62%
  • LQ45 796   23,97   3,10%
  • ISSI 285   3,86   1,37%
  • IDX30 415   14,34   3,58%
  • IDXHIDIV20 470   17,22   3,80%
  • IDX80 124   2,97   2,46%
  • IDXV30 133   4,48   3,48%
  • IDXQ30 131   4,31   3,39%

Prabowo Sebut 43 Juta Orang Sudah Menggunakan Program Cek Kesehatan Gratis


Senin, 20 Oktober 2025 / 16:47 WIB
Prabowo Sebut 43 Juta Orang Sudah Menggunakan Program Cek Kesehatan Gratis
ILUSTRASI. Presiden Prabowo Subianto memimpin upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta, Rabu (1/10/2025). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nym. Presiden Prabowo Subianto melaporkan program kesehatan gratis telah menjangkau 43 juta orang sejak diluncurkan pada Februari lalu.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Prabowo Subianto melaporkan program kesehatan gratis telah menjangkau 43 juta orang sejak diluncurkan pada Februari lalu. 

Hal itu disampaikan Prabowo dalam sidang kabinet capaian kinerja 1 tahun pemerintahan Kabinet Merah Putih di Istana Kepresidenan, Senin (20/10/2025). 

"43 juta orang sudah menggunakan program cek kesehatan gratis, saya kira program pertama kali di sejarah RI," kata Prabowo. 

Prabowo menegaskan bahwa setiap negara berhak mendapatkan cek kesehatan gratis satu kali dalam satu tahun pada hari ulang tahunnya. 

Baca Juga: PERHAPI: Hilirisasi Minerba RI Masih Dihadapkan Tantangan Infrastruktur dan SDM

Menurutnya progam ini merupakan bagian dari pencegahan dini untuk mengurangi beban pengobatan masyarakat Indonesia. Namun begitu, Prabowo mendapatkan laporan hasil kesehatan gratis bahwa sebagian besar masyarakat memiliki masalah kesehatan gigi. 

"Ternyata hasil kesehatan gratis sebagian besar rakyat kita punya masalah di gigi, penyakit gigi. Artinya bahwa sekarang kita harus menghasilkan dokter gigi cukup banyak," ujar Prabowo. 

Selain itu, Prabowo juga menyoroti kekurangan tenaga medis. Dia menyebut bahwa Indonesia masih kekurangan 140 ribu dokter umum dan ribuan dokter spesialis.  

Menurutnya, hal ini menjadi tantangan besar di sektor kesehatan. Pasalnya kekurangan tenaga kesehatan tidak hanya terjadi di Indonesia melainkan di hampir banyak negara. 

Prabowo bilang, negara maju bisa lebih mudah mencari dokter dari negara mana pun dengan menawarkan bayaran lebih besar. 

"Jerman, Eropa Barat, Amerika, dokter perawat ambil dari mana-mana, mereka mampu ambil bayar dan sangat tinggi. Ini jadi masalah bagi kita," ungkapnya. 

Untuk itu, menurut Prabowo perlu ada penyesuaian kebijakan pendidikan. Dia bilang bahwa fakultas kedokteran harus ditambah. Selain itu, kuota mahasiswa juga akan disesuaikan. 

"Kalau perlu bisa ditambah beasiswa, LPDP mungkin prioritas paling atas itu kedokteran," tutup Prabowo. 

Baca Juga: Fund Manager Usul Defisit APBN Dinaikkan Jadi 3% PDB, Purbaya: Jangan Dulu

Selanjutnya: PLN & KAI Kolaborasi Elektrifikasi Jalur Kereta Api, Dorong Transportasi Rendah Emisi

Menarik Dibaca: 8 Zodiak yang Paling Lucu dan Suka Bercanda, Gemini Termasuk

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×