Sumber: Warta Kota | Editor: Yudho Winarto
Menurut Poltak, empat start up dengan kategori unicorn di Indonesia memang memiliki daya tarik, sehingga mendorong minat investor asing untuk masuk, karena mereka menggunakan teknologi baru yang berdampak pada efisiensi dan efektivitas.
Keempat unicorn itu adalah Tokopedia, Go-Jek, Traveloka, dan Bukalapak. Bagi investor asing, tambah dia, Indonesia adalah pasar besar karena memiliki penduduk berjumlah 256 juta jiwa dan sangat kompleks.
Ekonomi Indonesia pun sedang tumbuh positif, sehingga bila banyak investasi bisa masuk ke unicorn di Indonesia, bukan tak mungkin akan bisa menguasai pasar Asia Tenggara yang populasinya 560 juta jiwa.
"Unicorn di Indonesia ini rajanya Asia Tenggara. Kalau bisa masuk ke pasar Indonesia yang kompleks, pasti bisa masuk ke negara lain," ulasnya.
Sebelumnya, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengkhawatirkan jika jumlah unicorn Indonesia terus bertambah, akan membawa dampak negatif.
Alasannya, jika jumlahnya semakin banyak, maka akan mengakibatkan uang Indonesia yang tersedot ke luar negeri juga semakin besar.
Bahkan ada yang menganggap masuknya investor asing ke unicorn Indonesia mengakibatkan statusnya berubah menjadi perusahaan asing, karena berimbas terhadap komposisi pemegang saham. (Edy Sujatmiko)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Pengamat Nilai Pihak yang Anggap Unicorn Penyebab Dana Lari ke Luar Negeri Gagal Paham,
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News