kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

PPKM tak efektif, Epidemiolog: Pengetatan, tapi bohongan


Rabu, 10 Februari 2021 / 14:09 WIB
PPKM tak efektif, Epidemiolog: Pengetatan, tapi bohongan
ILUSTRASI. PPKM di Pusat Perbelanjaan: Pengunjung di sebuah pusat perbelanjaan di Depok, Kamis (04/02).


Sumber: Kompas.com | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Epidemiolog Universitas Indonesia Pandu Riono menilai pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berbasis mikro seperti berbohong telah melakukan pengetatan dengan serius.

Dia setuju dengan apa yang dikatakan Presiden Joko Widodo bahwa PPKM sama sekali tidak efektif menekan laju penularan Covid-19, termasuk di wilayah Jabodetabek. "Enggak usah ada PPKM. Menurut saya, udah setop aja dan sekarang fokus pada pelibatan masyarakat aja. Karena buat apa pengetatan, tapi bohongan," kata Pandu kepada Kompas.com, Rabu (10/2).

Pandu mengatakan, masyarakat saat ini sudah tidak bisa mengharapkan kebijakan pemerintah untuk menekan laju penularan Covid-19. Hal yang paling penting saat ini, kata Pandu, masyarakat harus sadar diri dan berjuang sendiri untuk tidak tertular dan menularkan Covid-19.

"Jadi peran serta masyarakat sekarang penting karena masyarakat sudah enggak bisa ngarepin pemerintah berbuat sesuatu yang bisa mencegah penularan di masyarakat," tutur Pandu.

Baca Juga: Pemerintah akselerasi pemeriksaan Covid-19 dengan rapid antigen

Dia juga keras mengkritik pemerintah yang membentuk Komite Percepatan Ekonomi Nasional (KPEN) di masa pandemi Covid-19. Pasalnya, KPEN dinilai sebagai biang kekacauan kebijakan penanganan pandemi Covid-19 saat ini.

Menurut Pandu, sebaiknya KPEN dibubarkan karena menjadi racun dalam pengambilan kebijakan penanganan Covid-19. "Saya bilang KPEN kan bubarkan saja karena sudah toksik karena sudah diracuni dengan kepentingan-kepentingan, bukan pandemi," kata Pandu.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul PPKM Tak Efektif, Epidemiolog: Pengetatan, tapi Bohongan.
Penulis: Singgih Wiryono
Editor: Sandro Gatra

Baca Juga: Penting! Masyarakat perlu tahu gejala klinis Covid-19, ini alasannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×