kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45891,58   -16,96   -1.87%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pos Indonesia Salurkan Bansos dan PKH pada 17.000 KPM di Bandung


Minggu, 03 Desember 2023 / 23:46 WIB
Pos Indonesia Salurkan Bansos dan PKH pada 17.000 KPM di Bandung
ILUSTRASI. Ada tiga mekanisme strategi penyaluran, melalui komunitas, langsung ke kantor pos dan pengantaran ke lokasi atau rumah. ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid/rwa.


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pos Indonesia telah menyalurkan bantuan sosial (bansos) PKH dan Sembako di Bandung. Ini merupakan bagian dari penyaluran Bansos PKH dan Sembako peruntukan triwulan keempat. 

Executive General Manager Kantorpos KCU Bandung, Arief Yudha Wahyudi menjelaskan, mekanisme penyaluran kali ini sama seperti penyaluran bansos sebelumnya. Yakni melalui tiga mekanisme strategi penyaluran, melalui komunitas, langsung ke kantor pos dan melalui pengantaran ke lokasi atau rumah untuk yang sakit, disabilitas, dan ODGJ. 

Di Bandung, angka keluarga penerima manfaat (KPM) mencapai 17.000. "Penyalurannya melalui komunitas dan kantor pos terdekat untuk bisa mendekati KPM atau rumah KPM. Kami juga memperhitungkan biayanya lebih murah kalau mendatangi titik-titik ini," urai Arief. Untuk di kota Bandung, Pos Indonesia membagi 15 tempat. 

Baca Juga: Maksimalkan Aset Properti, PT Pos Indonesia Dirikan Pos Bloc Ketiga di Surabaya

Strategi lain agar penyaluran bansos bisa 100% tercapai adalah dengan pengantaran door-to-door ke rumah KPM. "Khusus yang sakit dan sebagainya. Karena waktunya pendek, kami akan menambah orang," jelas Arief dalam rilis. 

Menurut Arief, hitungan tambahan orang ini dengan patokan 300 orang harus ada 2 orang juru bayar dan fasilitator (pendamping dari Dinsos). "Harapannya kami bisa bekerja lebih cepat dan membayar sesuai target," jelas Arief.

Ke depan, Pos Indonesia juga akan melakukan validasi data penerima dengan geotagging. Namun menurut Arief, untuk saat ini yang terpenting KPM menerima lebih dulu bantuannya. Baru kemudian petugas akan melakukan geotagging.

"Kami menargetkan 6 Desember juga bisa menyelesaikan geotagging-nya. Kami pasti melibatkan resource yang cukup banyak untuk melakukan geotagging ini," jelas Arief. 

Karena Pos Indonesia sudah beberapa kali menyalurkan bansos maka proses geotagging ini relatif tergambar. "Tantangannya saat ini lebih kepada sisanya KPM yang belum menerima itu, kadang orang bepergian, kemudian pindah tanpa memberitahu petugas," jelas Arief.

Baca Juga: Program Sembako Sudah Disalurkan Rp 44,69 Triliun ke Masyarakat Kurang Mampu

Salah seorang penerima manfaat dari program PKH dan sembako yang disalurkan Pos Indonesia, Ira Mulyati mengaku proses pengambilan bantuan cukup mudah. Ini keempat kalinya, ia mendapatkan bantuan PKH. "Sangat bersyukur karena kami dalam kondisi seperti ini, sangat terbantu. Bantuan ini rencananya dipakai untuk modal jualan kecil-kecilan dan biaya kontrakan rumah," tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×