kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Populasi Lansia Meningkat, Waspadai Penurunan Kekebalan Terkait Usia


Senin, 21 Juli 2025 / 20:11 WIB
Populasi Lansia Meningkat, Waspadai Penurunan Kekebalan Terkait Usia
ILUSTRASI. Ilustrasi makanan penurun kolesterol untuk usia di atas 50 tahun.


Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Populasi lansia terus meningkat. Secara global jumlah penduduk usia 60 tahun ke atas diperkirakan meningkat dari 1 miliar (2019) menjadi 1,4 miliar (2030).

Ini menimbulkan tantangan. Mengingat orang dewasa dan lansia umumnya mengalami penuruan kekebalan terkait usia alias age related declined in immunity (ARDI). Sehingga kelompok tersebut menjadi rentan terhadap infeksi penyakit.

Permasalahan ini juga timbul di Indonesia, yang telah memasuki struktur penduduk tua (ageing population). Berdasarkan data tahun 2024, 12% populasi Indonesia adalah lansia dan diperkirakan menjadi dua kali lipat pada tahun 2050. Tingginya populasi lansia di Indonesia menunjukkan pentingnya imunisasi sebagai perlindungan dari penyakit yang dapat dicegah melalui vaksinasi.

Namun data Maret 2024 memperlihatikan, cakupan imunisasi dewasa di Indonesia masih sangat rendah, hanya 0,5 per 1.000 populasi. Padahal, ada beberapa penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi orang dewasa. Di antaranya, cacar api, infeksi pernapasan akibat respiratory syncytial virus (RSV) dan influenza.

Melihat kebutuhan itu, Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) berupaya meningkatkan cakupan imunisasi dewasa di Indonesia melalui buku saku dan kartu vaksinasi dewasa. 

Ketua Umum PP PAPDI, dr Eka Ginanjar  berharap, semua tenaga kesehatan untuk secara proaktif memulai diskusi tentang vaksinasi dewasa yang tepat bagi pasien mereka selama konsultasi sehari-hari.

Baca Juga: Cegah HPV dan Dorong Vaksinasi, MSD Indonesia Rilis Chatbot AI Nona

"Melalui panduan buku saku dan kartu vaksinasi dewasa ini, kita pastikan bahwa pasien kita, terutama populasi lansia dan orang dewasa yang berisiko tinggi, menerima vaksin yang mereka butuhkan untuk melindungi diri dari penyakit yang dapat dicegah," kata Eka, pekan lalu. 

Staf Pengajar di Departemen Dermatologi dan Venereologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI)-RSCM, dr. Hanny Nilasari menyampaikan, peluncuran buku saku dan kartu vaksinasi dewasa ini pengingat akan pentingnya peran dokter spesialis kulit mendeteksi kelompok pasien berisiko tinggi terkena herpes zoster dan mengedukasi mereka mengenai pilihan pencegahan, termasuk vaksinasi.

Sistem kekebalan tubuh dapat menurun akibat bertambahnya usia. Akibatnya, risiko seseorang untuk terkena penyakit. “Jadwal imunisasi dewasa yang direkomendasikan oleh Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI sudah diperbarui dengan menambahkan vaksin cacar api (herpes zoster) dan RSV," kata  Ketua Satgas Imunisasi Dewasa, PP PAPDI, dr. Sukamto Koesnoe.

Country Medical Director GSK Indonesia, dr. Calvin Kwan  menyampaikan, imunisasi pada lansia dapat berkontribusi pada peningkatan kesehatan dan kualitas hidup.

"Bahkan pada satu studi prospektif acak pada lansia  di atas 65 tahun dengan minimal 1 penyakit komorbid, imunisasi terhadap influenza dan pneumokokus dapat menekan angka risiko kematian hingga sepertiganya," kata Calvin. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×