Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seiring dengan bertambahnya usia, semakin menurun pula daya tahan atau kekebalan tubuh. Sehingga rentan terhadap penyakit-penyakit infeksi menular. Dalam istilah medis disebut penurunan kekebalan terkait usia atau age related declined in immunity (ARDI).
Penyakit menular dengan mortalitas dan morbiditas tinggi yang rentan dialami orang dewasa dapat diupayakan pencegahannya salah satunya melalui vaksinasi.
Maka, penting memahami berbagai penyakit menular atau infeksi yang dapat dicegah dengan vaksinasi. Terutama penyakit akibat infeksi virus pernafasan seperti kasus ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) dan pneumonia yang terkait saluran napas bawah. Ini cenderung meningkat di Indonesia pada musim penghujan.
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) bersama Kementerian Kesehatan dan GSK Indonesia menyampaikan pentingnya edukasi dan kesadaran masyarakat akan penyakit infeksi menular yang dapat dicegah dengan imunisasi. Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI juga menyosialisaikan adanya pembaruan pada jadwal imunisasi dewasa 2025.
Ada berbagai penyakit infeksi virus yang rentan dialami orang dewasa, terutama lansia. Salah satunya infeksi virus RSV (respiratory synctial virus). Maka, di jadwal imunisasi dewasa terbaru juga menambahkan vaksin RSV.
dr. Sally Aman Nasution mengaku menyaksikan kebutuhan mendesak akan kebijakan dalam menangani imunisasi dewasa. Di Asia Pasifik, banyak orang dewasa melewatkan kesempatan vaksinasi, walaupun mereka telah mengetahui manfaat dari vaksinasi.
Baca Juga: GAVI Pelajari Bagaimana Indonesia Lakukan Produksi, Distribusi & Penyimpanan Vaksin
"Penurunan ini membuat orang dewasa berisiko terkena berbagai penyakit, termasuk ISPA atau pneumonia yang disebabkan karena RSV," kata Sally, Rabu (19/2).
Menurut Sally, sekitar 30% orang dewasa yang lebih tua mungkin mengalami komplikasi jantung ketika dirawat di rumah sakit dikarenakan RSV. "Dan orang dewasa dengan gagal jantung memiliki tingkat rawat inap terkait RSV 8 kali lebih tinggi dibandingkan orang dewasa tanpa gagal jantung," lanjut Sally.
dr Ina Agustina Isturini, Direktur Penyakit Menular Kemenkes mengakui peran penting langkah-langkah pencegahan dalam menjaga kesehatan masyarakat. Pada era pandemi kita belajar bagaimana virus yang menyerang saluran pernapasan bisa berdampak berat terutama pada kelompok berisiko seperti lansia dan pasien dengan penyakit kronis.
Dengan populasi lansia Indonesia yang terus meningkat, potensi beban kesehatan dan ekonomi akibat infeksi saluran pernapasan akut pada lansia perlu menjadi perhatian serius.
"Untuk itu pencegahannya melalui upaya preventif dan promotif menjadi langkah penting, terutama pada kelompok berisiko tinggi. Dalam platform Satu Sehat kami, individu dapat dengan mudah mengakses informasi terkini mengenai penyakit infeksi menular dan upaya-upaya untuk pencegahannya. " jelas dr. Ina.
Prof dr. Samsuridjal Djauzi menyatakan, RSV ini sangat menular bahkan lebih menular dibandingkan SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19, dan menyebar dengan mudah melalui droplet. Satu orang yang terinfeksi biasanya menginfeksi tiga orang lain.
Selanjutnya: Usai Dilantik Prabowo, Pramono-Rano Karno Akan Langsung Serah Terima Jabatan
Menarik Dibaca: Ini Rekomendasi Memilih Meja Dapur Marmer atau Kuarsa untuk Moms
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News