Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates bakal melakukan investigasi lanjutan imbas puluhan ekor di wilayah Sragen, Jawa Tengah ditemukan mati terjangkit penyakit mulut dan Kuku (PMK).
Kepala BBVet Wates, Hendra Wibawa menjelaskan, pada hari ini (29/12) pihaknya bakal terjun langsung ke lokasi untuk melakukan investigasi pada hewan ternak yang terindikasi terjangkit PMK.
Di samping itu, Hendra juga menyebut bakal melakukan pada vaksinasi pada hewan-hewan yang masih sehat. Hal itu dilakukan guna mengurangi rasio penularan PMK pada ternak d wilayah Jawa Tengah.
“Besok (Minggu 29 Desember 2024) Tim BBVet Wates ke lokasi untuk melihat update kasus, investigasi dan bersama dinas melakukan pengobatan dan desinfeksi di lokasi kasus serta melakukan ring-vaksinasi pada ternak-ternak sehat di sekitar area kasus untuk mencegah penularan,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Sabtu (28/12).
Namun demikian, Hendra mengaku belum dapat memberikan informasi pasti mengenai jumlah ternak di wilayah Jawa Tengah hingga Sragen pada khususnya yang terjangkit PMK. Pasalnya, pada saat ini proses investigasi masih terus dilakukan.
Hanya saja, dia memastikan tren kasus PMK ternak sepanjang 2024 tergolong landai. Kasus itu baru kembali merebak pada 2 minggu hingga 3 minggu belakangan di bulan Desember ini.
Baca Juga: Puluhan Sapi Mati Mendadak di Sragen, Ini Upaya Penanganan dari Kementan
Sebagai langkah penanganan, BBVet bakal berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memberikan pengobatan dan penguatan daya tahan tubuh dengan vitamin dan obat-obatan.
Selanjutnya juga bakal dilakukan desinfeksi dan penindasan biosekuriti kandang, pengawasan lalu lintas ternak, serta melakukan ring vaksinasi untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.
“Di Tahun 2025 untuk mengendalikan kasus, telah ditetapkan berbagai kebijakan Pengendalian PMK salah satunya adalah tetap menggalakkan vaksinasi PMK secara serentak pada bulan Februari dan Agustus (bulan Vaksinasi) sehingga kekebalan kelompok bisa tercapai,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kementan mengonfirmasi terkait kematian puluhan ekor sapi akibat terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah yang terjadi beberapa waktu belakangan ini.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan, Agung Suganda mengatakan pihaknya telah menerima laporan akan kejadian tersebut. Untuk itu, Kementan segera menurunkan tim dalam menangani PMK yang menyerang hewan ternak masyarakat di Sragen.
"Kementan sudah menerima laporan kasus ini dan sudah menurunkan tim dari Balai Besar Veteriner Wates untuk melakukan investigasi kasus sekaligus mengkoordinasikan langkah-langkah pengendalian bersama dengan dinas dan Pejabat Otoritas Veteriner di daerah," ujarnya kepada Kontan.co.id, Sabtu (28/12).
Agung mengungkapkan, langkah yang dilakukan dalam penanganan kasus tersebut di antaranya, memberikan pengobatan untuk ternak yang sakit dan melakukan vaksinasi pada hewan sehat di sekitar wilayah kasus.
Selanjutnya: Sebulan Minus 1,9%, Harga Emas Antam Hari Ini Bergerak Mandeg (29 Desember 2024)
Menarik Dibaca: Nikmati! Promo Blu BCA x CGV Nonton Bisa Dapat Cashback 20% lo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News