kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.670.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.346   -56,00   -0,34%
  • IDX 6.870   -153,90   -2,19%
  • KOMPAS100 1.002   -27,86   -2,70%
  • LQ45 777   -24,38   -3,04%
  • ISSI 209   -2,93   -1,38%
  • IDX30 402   -13,00   -3,13%
  • IDXHIDIV20 482   -18,59   -3,71%
  • IDX80 113   -2,95   -2,54%
  • IDXV30 118   -3,12   -2,58%
  • IDXQ30 133   -4,00   -2,93%

Puluhan Sapi Mati Mendadak di Sragen, Ini Upaya Penanganan dari Kementan


Minggu, 29 Desember 2024 / 09:13 WIB
Puluhan Sapi Mati Mendadak di Sragen, Ini Upaya Penanganan dari Kementan
ILUSTRASI. pencegahan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kementan) mengonfirmasi terkait kematian puluhan ekor sapi akibat terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah yang terjadi beberapa waktu belakangan ini.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan Agung Suganda mengatakan, pihaknya telah menerima laporan akan kejadian tersebut. Untuk itu, Kementan segera menurunkan tim dalam menangani PMK yang menyerang hewan ternak masyarakat di Sragen.

"Kementan sudah menerima laporan kasus ini dan sudah menurunkan tim dari Balai Besar Veteriner Wates untuk melakukan investigasi kasus sekaligus mengkoordinasikan langkah-langkah pengendalian bersama dengan dinas dan Pejabat Otoritas Veteriner di daerah," ujarnya kepada Kontan.co.id, Sabtu (28/12).

Agung mengungkapkan, langkah yang dilakukan dalam penanganan kasus tersebut di antaranya, memberikan pengobatan untuk ternak yang sakit dan melakukan vaksinasi pada hewan sehat di sekitar wilayah kasus.

Baca Juga: Hadapi Tantangan Global, Kementan Siapkan Tenaga Kerja Kompeten di Sektor Pertanian

Selain itu, kata dia, mengimbau peternak untuk meningkatkan biosekuriti dengan melakukan penyemprotan desinfektan di sekitar kandang dan pasar hewan. Sayangnya, Agung tak menyebutkan berapa banyak sapi yang mati akibat PMK di Sragen tersebut.

Di sisi lain, Agung menuturkan, untuk mengendalikan kasus PMK di Pulau Jawa dan Lampung, Kementan sudah menggelontorkan vaksin PMK sebanyak 50.000 dosis beserta obat, vitamin dan desinfektan.

"Khusus untuk Jawa Tengah hari ini vaksin PMK sebanyak 10.000 dosis (400 botol), obat dan vitamin serta desinfektan telah dikirimkan ke Balai Besar Veteriner Wates, untuk segera digunakan dilokasi kasus," terangnya.

Agung menyebutkan, berdasarkan data Sistem informasi kesehatan hewan nasional (ishiknas), Sepanjang 2024, kasus PMK di Indonesia relatif terkendali namun pada akhir Desember ini mulai terjadi peningkatan kasus.

"Berdasarkan data 3 tahun terakhir, peningkatan kasus diprediksi terjadi di bulan Januari - Maret 2025," sebutnya.

Baca Juga: Impor Jagung Mencapai 1,3 Juta Ton Sepanjang Januari-November 2024

Oleh karena itu, lanjut Agung, sejak awal Desember 2024 pihaknya telah melakukan rapat koordinasi nasional dan menerbitkan surat edaran kesiapsiagaan menghadapi peningkatan kasus PMK khususnya memperketat pengawasan lalu lintas ternak dan pasar hewan.

"Lalu menyediakan informasi dan akses ketersediaan vaksin PMK, menderaskan kembali materi sosialisasi pencegahan dan pengendalian PMK, dan mengajak berbagai pihak seperti perguruan tinggi, asosiasi profesi, asosiasi pelaku usaha dan semua pihak untuk ikut terlibat dalam upaya pencegahan dan pengendalian PMK di lapangan," pungkasnya.

Selanjutnya: Promo Es Krim di Indomaret 29 Desember 2024, Paddle Pop Harga Spesial di Hari Minggu

Menarik Dibaca: Nikmati! Promo Blu BCA x CGV Nonton Bisa Dapat Cashback 20% lo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×