Sumber: Kompas.com | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengusulkan sejumlah pembenahan kabinet pada pemerintahan Jokowi-JK pada lima tahun mendatang. Menurut Ketua Fraksi PKB Marwan Jafar, usulan yang dituangkan dalam buku hijau atau Green Book itu antara lain usulan pembentukan kementerian khusus untuk Papua, penggabungan lembaga negara, hingga opsi Hari Santri Nasional.
"Green Book yang kita berikan kepada Jokowi terus kita perdalam dan perbaiki. Minggu depan kita akan diskusi dengan pakar lagi," kata Marwan di ruang Fraksi PKB di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Rabu (3/9/2014).
Salah satu usulan yang menyangkut arsitektur kabinet adalah pembentukan kementerian percepatan pengembangan Papua. Usulan ini muncul, kata Marwan, mengingat lembaga negara untuk percepatan pembangunan untuk Indonesia timur tidak maksimal. Sementara itu dana otonomi khusus yang diberikan untuk Papua sangat besar mencapai Rp 8 triliun per tahun.
"Kementerian UKM saja dananya hanya Rp 1 triliun, sementara otsus Papua Rp 8 triliun. Kalau dikelola dengan baik dalam sebuah kementerian, masyarakat Papua akan lebih sejahtera," ungkap Marwan.
Selain kementerian khusus Papua, PKB juga mengusulkan penggabungan antara Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) dengan Kementerian Keuangan. PKB menilai, selama ini perencanaan pembangunan dan keuangan berjalan sendiri-sendiri. "Jadi, sebaiknya anggaran dan perencanaan jadi satu. Kalau sekarang maunya apa ya jalan sendiri-sendiri," ujar dia.
Marwan mengkritik dengan tidak disatukannya Bapenas dan Kemkeu, maka tidak ada karya monumental yang dilahirkan pada masa pemerintahan SBY. "Hampir 10 tahun, waduk saja belum ada," kata dia. Khusus untuk Ditjen Pajak dan Bea Cukai, PKB mengusulkan agar dibentuk lembaga penerimaan negara yang berada langsung di bawah presiden.
Terkait usulan Hari Santri Nasional yang pernah dijanjikan Jokowi, PKB memberikan dua opsi. Pertama, menetapkan 1 Muharam sebagai Hari Santri Nasional seperti yang diusulkan sebelumnya atau menjadikan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri. Tanggal 22 Oktober, menurut PKB, merupakan hari bersejarah sebagai hari lahirnya revolusi jihad Nahdlatul Ulama (NU).
"Ini wacana yang ditemukan oleh muktamirin (peserta muktamar). Akan kami tambahkan ke dalam Green Book," ungkap Marwan. ( Meidella Syahni)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News