kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.503.000   7.000   0,47%
  • USD/IDR 15.511   28,00   0,18%
  • IDX 7.760   25,02   0,32%
  • KOMPAS100 1.205   3,50   0,29%
  • LQ45 961   2,42   0,25%
  • ISSI 234   1,13   0,48%
  • IDX30 494   1,12   0,23%
  • IDXHIDIV20 593   1,74   0,29%
  • IDX80 137   0,38   0,27%
  • IDXV30 142   -0,50   -0,35%
  • IDXQ30 164   0,08   0,05%

Di 2015, Bappenas Tambah Dana Iklim


Kamis, 26 Juni 2014 / 19:26 WIB
Di 2015, Bappenas Tambah Dana Iklim
ILUSTRASI. Informasi jadwal kereta Prameks Jogja-Kutoarjo, Senin-Minggu, 30-31 Januari & 1-5 Februari 2023


Reporter: Widyasari Ginting | Editor: Herlina Kartika Dewi

SURABAYA. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) akan menambah alokasi anggaran di bidang perubahan iklim melalui Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF), lembaga di bidang perubahan iklim yang dibentuk oleh Bappenas dan United Nation Development Program (UNDP).

Kepala Subdit Iklim dan Cuaca Bappenas, Syamsidar Thamrin bilang, pada 2015, ICCTF akan dapat suntikan dana operasional Rp 16,5 miliar. Jumlah ini lebih besar dari dana yang dikucurkan Bappenas sejak tahun 2010 sebesar Rp 1 miliar per tahun.

Dana itu digunakan untuk biaya operasional ICCTF dan pembiayaan proyek-proyek skala kecil dengan nilai investasi maksimal Rp 500 juta. Dengan dana itu, ICCTF akan membiayai tiga proyek prioritas, yakni mitigasi berbasis  lahan (landbased mitigation), energi, dan adaptasi dan ketahanan terhadap perubahan iklim (resilience and  adaptation).

Sejak 2010 hingga 2014, ICCTF telah mendanai 6 proyek skala besar dan 6 proyek hibah skala kecil (small grant program). Salah satunya adalah proyek energi biomassa berupa wood pellet yang berbahan baku kayu kalandra, di Madura, Jawa Timur. Proyek senilai Rp 2,5 miliar ini akan memproduksi wood pellet yang jadi pengganti batubara.

Selain tambahan dana dari kas Bappenas, tahun depan ICCTF juga sudah memperoleh komitmen dari bebarapa lembaga pemberi hibah pembangunan dari luar negeri. Misalnya, Danish International Development Agency (Danida) asal Denmark sebesar US$ 65.000.

Selain itu, lembaga Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) dari Jerman, sudah mengalokasikan dana sebesar 3,5 juta euro selama 2014–2017 untuk berbagai kegiatan peningkatan kompetensi di bidang perubahan iklim.

Dua lembaga asal Jerman lainnya, BMZ yang bergerak di bidang kerjasama ekonomi dan internasional dan BMU yang bergerak di bidang lingkungan, rencananya juga akam turut serta memberikan hibah kepada ICCTF.

Iday bilang di 2015 dan 2016 nanti ICCTF menargetkan untuk memperoleh dana hibah di atas US$ 100 juta untuk membiayai proyek-proyek ICCTF ke depan. Untuk itu, saat ini lembaga ini sedang mempromosikan proyek-proyek perubahan iklim yang mereka jalankan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM) Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet

[X]
×