Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dilantiknya Robert Pakpahan sebagai Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang baru menggantikan Ken Dwijugiasteadi mendapat sambutan positif dari sejumlah kalangan. Robert dinilai sebagai sosok yang tepat dan kompeten di bidang pajak.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, Robert yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu berpengalaman di bidang pajak karena ia mengawali karier di Ditjen Pajak.
Jabatan Direktur Transformasi Proses Bisnis yang diembannya tahun 2006 silam, diharapkan mampu memperbaiki proses bisnis di institusi yang baru.
"Pak Robert adalah figur yang memang berkarier sebelumnya di Ditjen Pajak mempunyai kinerja prestasi yang baik senantiasa mendapatkan tugas untuk transformasi kemudian setelah bekerja di Ditjen Pengelolaan Utang, kalau sekarang kembali itu akan baik sekali untuk suksesi di Ditjen Pajak," kata Agus yang turut menghadiri pelantikan Robert, Kamis (30/11) malam.
Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Fauzi Ichsan juga menilai, Robert sebagai sosok dengan kredibilitas tinggi. Hal tersebut membentuk optimisme berbagai pihak.
"Kebetulan Pak Robert sudah menjadi komisioner ex officio di LPS hampir tiga tahun, jadi kami sudah mengenal. Figur yang sudah dikenal oleh market, pasar, dan kredibilitasnya tinggi, jadi kami optimistis," ungkapnya.
Sementara itu, Anggota Komisi XI Fraksi Golkar Mukhammad Misbakhun mengatakan, Robert memiliki kemampuan dan kompetensi dalam jabatan barunya saat ini. Robert lanjut dia, merupakan sosok yang lembut, namun juga tegas.
"Saya tidak bicara apakah Pak Robert moderat atau tidak tapi itu tergantung pribadi masing-masing. Pak Robert orangnya lembut tapi juga bisa tegas. Beliau tahu kapan harus tegas kapan harus soft," kata Misbakhun.
Ia juga optimistis reformasi pajak terus berjalan di tangan Robert. Sebab, Robert yang justru memulai transformasi proses bisnis di Ditjen Pajak. Ia juga optimistis, Robert bisa mempersempit potensi kekurangan penerimaan pajak (shortfall) di tahun ini.
"(Realisasi penerimaan pajak) 78% (dari target) itu di 30 November, ini menurut saya 90% progress pajak bisa dicapai," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News