kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Pilpres 2019, Jokowi vs Prabowo


Kamis, 27 Juli 2017 / 23:22 WIB
Pilpres 2019, Jokowi vs Prabowo


Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Pertemuan Partai Gerakan Indonesia Raya dan Partai Demokrat, Kamis (27/7) malam ini bisa memberikan gambaran peta pertarungan pemilihan presiden (pilpres) 2019 mendatang. Terlebih, jika kedua partai ini resmi berkoalisi.

Wakil Ketua Fraksi Nasdem, Johnny G. Plate menyatakan dengan daya dukung masa yang besar dari kedua partai ini maka bisa diestimasikan pilpres 2019 akan mengusung dua calon presiden saja.

"Jika ini terjadi maka akan jadi pertarungan head to head antara Pak Jokowi dengan Pak Prabowo," kata Johnny, Kamis (27/7).

Dia menjelaskan Partai Nasional Demokrat sebagai partai pengusung Jokowi di pilpres 2019 sudah mulai menyiapkan strategi hingga dua putaran pemilu termasuk di dalamnya kemungkinan pertarungan dua pasang capres.

Johnny menjelaskan dengan ambang batas presiden 20%-25% yang sudah ditetapkan, secara hitungan matematis menurutnya sulit untuk masuk pasangan capres ketiga

Bila Demokrat dan Gerindra tak berkoalisi pun, kata Johnny akan sulit juga untuk memunculkan pasangan capres ketiga. Hal ini bisa terjadi jika koalisi pemerintah pecah.

"Saat ini politik masih sangat dinamis tapi dengan solidnya koalisi pemerintah untuk paket capres ketiga itu memang susah," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×