Reporter: Rashif Usman | Editor: Noverius Laoli
Julian memperkirakan, inflasi Indonesia pada tahun 2024 diperkirakan berkisar 2,6%, dengan tantangan berupa volatilitas harga pangan dan bahan bakar, serta potensi gangguan rantai pasokan global yang mempengaruhi harga barang impor.
Nilai tukar Dolar AS terhadap Rupiah terus menunjukkan tren peningkatan, terutama didorong oleh sikap The Fed yang hawkish dalam mempertahankan kebijakan moneter ketat.
Sikap ini berkontribusi pada depresiasi nilai tukar Rupiah yang mencapai level terendah dalam 3,5 tahun terakhir yaitu Rp 16.249 per dolar AS pada bulan April 2024.
Baca Juga: Surplus Neraca Perdagangan Mei 2024 Diperkirakan Menyusut Jadi US$ 2,13 Miliar
"Sebagai responsnya, Bank Indonesia telah menetapkan BI rate sebesar 6,25% untuk mengatasi perlambatan pasar ekonomi global dan untuk mengantisipasi suku bunga Federal Reserve yang lebih tinggi," ujarnya.
Di tengah tantangan perekonomian ini, Indonesia masih mempunyai tingkat lapangan kerja yang tinggi yaitu sebesar 69,80%, meskipun sebagian besar berada di sektor informal.
Julian menyimpulkan, meskipun terdapat tantangan pada tahun 2023, Indonesia telah menunjukkan ketahanan terhadap guncangan global dan basis ekonomi yang semakin terdiversifikasi diharapkan dapat memitigasi dampak buruk tersebut, sehingga berpotensi memberikan landasan yang kokoh bagi pertumbuhan yang berkelanjutan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News