kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.991.000   -25.000   -1,24%
  • USD/IDR 16.879   -19,00   -0,11%
  • IDX 6.602   63,57   0,97%
  • KOMPAS100 949   9,79   1,04%
  • LQ45 739   8,43   1,15%
  • ISSI 210   1,15   0,55%
  • IDX30 384   5,47   1,45%
  • IDXHIDIV20 463   5,37   1,17%
  • IDX80 107   0,94   0,89%
  • IDXV30 114   1,05   0,94%
  • IDXQ30 126   2,00   1,62%

Didorong Permintaan Domestik dan Investasi, Ekonomi RI Diramal Tumbuh 4,7%-5,5%


Sabtu, 23 Maret 2024 / 20:30 WIB
Didorong Permintaan Domestik dan Investasi, Ekonomi RI Diramal Tumbuh 4,7%-5,5%
ILUSTRASI. Kawasan bisnis dan perkantoran di Jakarta, Senin (3/4/2023). ./pho KONTAN/CCcarolus Agus Waluyo/03/04/2023.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat di tahun 2024, ini didorong oleh permintaan domestik pada konsumsi rumah tangga dan investasi.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan bahwa investasi bangunan lebih tinggi dari prakiraan, ini ditopang oleh berlanjutnya proyek strategis nasional (PSN) di sejumlah daerah dan berkembangnya properti swasta, sebagai dampak positif insentif pemerintah.

“Konsumsi rumah tangga dan investasi non bangunan tetap terjaga, meskipun perlu terus didorong untuk mendukung berlanjutnya pemulihan ekonomi nasional,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (20/3).

Perry mengungkapkan, baiknya permintaan domestik tercermin dari sejumlah indikator seperti Indeks Keyakinan Konsumen (IKK), Indeks Penjualan Riil dan PMI Manufaktur yang berada di zona optimis.

Baca Juga: Hilirisasi Industri Hijau Banyak Tantangan, PB HMI & KADIN Sorot Soal Talenta dan IT

Di sisi lain, lanjut Perry, ekspor barang diprakirakan belum kuat seirinn penurunan permintaan dari negara mitra dagang utama, khususnya komoditas CPO, besi baja dan batubara, sedangkan ekspor jasa khususnya pariwisata tumbuh kuat.

“Dengan berbagai perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi 2024 diperkiraakan berada dalam kisaran 4,7% - 5,5%,” terangnya.

Lebih lanjut, Perry menambahkan, pihaknya akan terus memperkuat sinergi stimulus fiskal pemerintah dengan stimulus makroprudensial BI untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya permintaan domestik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×