Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat di tahun 2024, ini didorong oleh permintaan domestik pada konsumsi rumah tangga dan investasi.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan bahwa investasi bangunan lebih tinggi dari prakiraan, ini ditopang oleh berlanjutnya proyek strategis nasional (PSN) di sejumlah daerah dan berkembangnya properti swasta, sebagai dampak positif insentif pemerintah.
“Konsumsi rumah tangga dan investasi non bangunan tetap terjaga, meskipun perlu terus didorong untuk mendukung berlanjutnya pemulihan ekonomi nasional,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (20/3).
Perry mengungkapkan, baiknya permintaan domestik tercermin dari sejumlah indikator seperti Indeks Keyakinan Konsumen (IKK), Indeks Penjualan Riil dan PMI Manufaktur yang berada di zona optimis.
Baca Juga: Hilirisasi Industri Hijau Banyak Tantangan, PB HMI & KADIN Sorot Soal Talenta dan IT
Di sisi lain, lanjut Perry, ekspor barang diprakirakan belum kuat seirinn penurunan permintaan dari negara mitra dagang utama, khususnya komoditas CPO, besi baja dan batubara, sedangkan ekspor jasa khususnya pariwisata tumbuh kuat.
“Dengan berbagai perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi 2024 diperkiraakan berada dalam kisaran 4,7% - 5,5%,” terangnya.
Lebih lanjut, Perry menambahkan, pihaknya akan terus memperkuat sinergi stimulus fiskal pemerintah dengan stimulus makroprudensial BI untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya permintaan domestik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News