Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Hasil survei yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) menujukkan, kegiatan dunia usaha di kuartal pertama tahun ini lebih baik dibanding tahun lalu. Namun, survei tersebut juga menunjukkan bahwa kinerja sektor pengolahan melambat, investasi juga melambat dan akses kredit stagnan.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, kegiatan ekonomi kuartal pertama tahun ini belum menunjukkan tanda-tanda perbaikan yang signifikan. Peningkatan kegiatan ekonomi masih terbatas, yaitu hanya pada sektor jasa dan sektor perkebunan.
"Ekonomi kita strukturnya paling besar dari manufaktur dan perkebunan. Yang paling cepat sektor jasa, maka tidak heran sektor jasa tumbuh lebih cepat," kata Josua kepada KONTAN.
Sementara itu, kinerja sektor manufaktur yang melambat di kuartal pertama tahun ini karena masih mengandalkan permintaan dalam negeri. Sementara, permintaan dalam negeri masih tertahan kenaikan tarif dasar listrik.
Ia memperkirakan, pertumbuhan ekonomi kuartal pertama tahun ini berada di kisaran 5%-5,1%, cenderung berada pada batas bawah. Pertumbuhan tersebut, ditopang oleh konsumsi rumah tangga, aktivitas pemilihan kepala daerah (pilkada), serta investasi nonbangunan dan ekspor karena peningkatan harga komoditas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News