Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada Senin, (5/2), Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan angka pertumbuhan ekonomi 2017. Bank Indonesia (BI) memperkirakan, pertumbuhan ekonomi tahun lalu itu berada di kisaran 5,1%.
Pengamat ekonomi Eric Sugandi juga menilai, pertumbuhan ekonomi tahun lalu masih bisa menunjukkan hasil 5,1%. Sebab, ada faktor eksternal yang mendukung, terutama kenaikan harga minyak dan pertumbuhan ekonomi global yang mendorong ekspor.
“Untuk mencapai 5,1% masih bisa karena walaupun daya beli masih lemah, pertumbuhan konsumsi masih lumayan baik. Selain itu ekspor dan investasi membaik karena kenaikan harga komoditas energi,” katanya kepada KONTAN, Minggu (4/4).
Eric mengatakan, dampak positif kenaikan harga minyak ke pertumbuhan ekonomi sendiri cenderung positif. Bisa lewat tiga jalur, yakni ekspor energi (migas), investasi ke sektor energi dan industri terkait, dan pendapatan rumah tangga yang income-nya berkait energi
“Yang jadi tantangan masih di daya beli masyarakat,” kata dia.
Kepala Ekonom Standard Chartered Bank Indonesia Aldian Taloputra juga mengungkapkan, proyeksi pertumbuhan ekonomi di 2017 juga sekitar 5.1%.
“Motor pendorongnya belanja pemerintah, investasi, dan ekspor, sedangkan konsumsi swasta masih relatif flat,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News