kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perry Warjiyo: Skenario terberat pertumbuhan ekonomi anjlok ke 1,1%


Kamis, 09 April 2020 / 17:11 WIB
Perry Warjiyo: Skenario terberat pertumbuhan ekonomi anjlok ke 1,1%
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan konferensi pers melalui fasilitas live streaming di Jakarta, Selasa (7/4/2020).


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

Ini terdiri dari Rp 75 triliun untuk bidang kesehatan, Rp 110 triliun untuk perlindungan sosial, Rp 70,1 triliun untuk insentif perpajakan dan stimulus Kredit Usaha Rakyat (KUR), serta Rp 150 triliun untuk program pemulihan ekonomi nasional.

"Stimulus tersebut yang akhirnya menjadi pertimbangan respons apa yang harus kami lakukan untuk menjaga ekonomi, meski akhirnya ini membuat defisit membengkak mencapai 5,07% dari PDB," tandas perry.

Baca Juga: BI: Kerjasama repo antara BI dan The Fed sudah selesai proses administrasi

Meskipun demikian, pemerintah tetap optimistis dapat melewati krisis ini dan menjaga agar pertumbuhan ekonomi tidak jatuh terlalu dalam. Karena itu, kerjasama setiap pihak dibutuhkan.

Bahkan BI telah menjalin kerjasama dengan The Fed untuk mendapat fasilitas repo agar dapat mengendalikan kurs rupiah dikala asing menarik dana mereka dari pasar Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×