kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Perry proyeksi pertumbuhan ekonomi 2018 capai 5,2%


Kamis, 24 Mei 2018 / 17:20 WIB
Perry proyeksi pertumbuhan ekonomi 2018 capai 5,2%
ILUSTRASI. PELANTIKAN GUBERNUR BANK INDONESIA


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi tahun ini diperkirakan sulit mencapai target dalam APBN 2018 sebesar 5,4%. Bank Indonesia (BI) memperkirakan, sepanjang tahun, pertumbuhan diperkirakan hanya akan mencapai 5,2%.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, ada beberapa faktor eskternal maupun domestik yang menjadi penghambat pertumbuhan di tahun ini. Faktor-faktor itu, menyulitkan ekonomi Indonesia di tahun ini untuk mencapai 5,3% atau lebih.

Sayangnya, Perry tidak menyebut faktor-faktor yang dimaksud. "Tapi kalau dibandingkan, meskipun 5,2% kalau dibandingkan dengan negara lain itu cukup baik," kata Perry, Kamis (24/5).

Perry membantah terhambatnya pertumbuhan itu lantaran BI baru saja menaikan suku bunga acuannya (BI 7-day Reverse Repo Rate) sebesar 25 basis points (bps) menjadi 4,5% bulan ini. Sebab kata Perry, kenaikan bunga acuan baru berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi kurang lebih 1,5 tahun ke depan.

Sebelumnya, Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengatakan, kenaikan bunga itu tentu mengubah proyeksi BI terhadap pertumbuhan ekonomi tahun ini. Namun, BI masih memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini ada di kisaran yang sama dari proyeksi sebelumnya, sebesar 5,1%-5,5%.

Namun, investasi dan konsumsi rumah tangga tahun ini dinilai BI akan tetap kuat. Dody bilang, dari sisi investasi, dorongan dari pengeluaran infrastruktur akan tetap besar. Hal itu diyakini Dody tidak akan berpengaruh oleh kenaikan bunga.

Dari sisi konsumsi rumah tangga, Dody meyakini komponen ini akan meningkat dari pertumbuhan 2017 sejalan dengan adanya Pilkada dan Asian Games yang mendorong belanja masyarakat. Baik investasi maupun konsumsi masyarakat lanjutnya, akan mendorong permintaan domestik untuk menjadi motor ekonomi di 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×