kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.739.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.354   42,00   0,26%
  • IDX 6.516   -131,79   -1,98%
  • KOMPAS100 926   -15,28   -1,62%
  • LQ45 727   -11,27   -1,53%
  • ISSI 204   -5,48   -2,62%
  • IDX30 379   -5,12   -1,33%
  • IDXHIDIV20 454   -6,82   -1,48%
  • IDX80 105   -1,64   -1,53%
  • IDXV30 108   -1,53   -1,40%
  • IDXQ30 124   -1,87   -1,49%

Perputaran Uang Ramadan dan Lebaran 2025 Diproyeksi Rp180 Triliun, Berpotensi Menurun


Minggu, 16 Maret 2025 / 16:09 WIB
Perputaran Uang Ramadan dan Lebaran 2025 Diproyeksi Rp180 Triliun, Berpotensi Menurun
ILUSTRASI. Suasana penukaran uang baru melalui kas keliling Bank Indonesia (BI) di halaman Masjid At Tin, Jakarta Timur, Rabu (12/3/2025). BI bekerja sama dengan perbankan menyediakan layanan penukaran uang Rupiah di seluruh wilayah Indonesia. BI menyiapkan uang layak edar sebesar Rp 180,9 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada periode Ramadan dan Idulfitri 2025. (KONTAN/Cheppy A. Muchlis)


Reporter: Indra Khairuman | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Perputaran uang selama Ramadan dan Lebaran 2025 diproyeksikan mencapai Rp180 triliun.

Namun, terdapat indikasi penurunan dibandingkan tahun sebelumnya akibat beberapa faktor utama yang memengaruhi pergerakan ekonomi masyarakat.

Kepala Makroekonomi dan Keuangan INDEF Muhammad Rizal Taufikurahman menegaskan bahwa meskipun Bank Indonesia (BI) telah menyediakan uang tunai sebesar Rp180,9 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, realisasi perputaran uang diperkirakan lebih rendah.

Baca Juga: Antisipasi Libur Lebaran, Perbankan Tetap Siapkan Uang Tunai Jumbo

“Diproyeksikan terjadi penurunan perputaran uang dibandingkan tahun lalu, yang disebabkan oleh potensi penurunan jumlah pemudik serta perubahan pola konsumsi masyarakat,” ujar Rizal kepada Kontan.co.id, Minggu (16/3).

Artinya, meskipun jumlah uang yang disediakan lebih besar, berbagai tantangan ekonomi dapat menghambat optimalisasi perputaran uang.

Rizal mencatat bahwa perputaran uang selama Ramadan dan Lebaran 2024 mencapai Rp157,3 triliun.

“Tahun lalu, perputaran uang selama Ramadan dan Lebaran sebesar Rp160 triliun. Tahun ini diperkirakan meningkat menjadi Rp180 triliun, tetapi kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi mungkin tidak optimal,” katanya.

Baca Juga: BI Siapkan Uang Tunai Rp 189,9 Triliun untuk Penukaran Uang Lebaran 2025

Daya Beli Masyarakat dan Dampak terhadap Ekonomi Daerah

Menurunnya daya beli masyarakat serta perlambatan kinerja ekonomi nasional menjadi faktor penting yang berpengaruh terhadap perputaran uang tahun ini.

Dari segi dampak terhadap ekonomi daerah, Rizal menjelaskan bahwa aktivitas mudik Lebaran secara historis memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian lokal.

“Masyarakat yang kembali ke kampung halaman akan meningkatkan konsumsi lokal, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” ucapnya.

Namun, dengan perkiraan penurunan jumlah pemudik pada 2025, dampak positif tersebut kemungkinan tidak akan sebesar tahun-tahun sebelumnya, yang dapat mengurangi peredaran uang di daerah.

Baca Juga: Ini 4 Jadwal Penukaran Uang Baru Lebaran 2025 dan Cara Pesan lewat Aplikasi PINTAR BI

Inflasi dan Prospek Ekonomi Pascalebaran

Lebih lanjut, Rizal juga menyoroti tren inflasi yang biasanya meningkat menjelang dan selama bulan Ramadan, sebelum akhirnya turun setelah Lebaran.

“Penurunan perputaran uang dan jumlah pemudik dapat menyebabkan tekanan inflasi yang lebih rendah di daerah pasca-Lebaran,” tambahnya.

Meskipun menghadapi berbagai tantangan, Rizal tetap optimistis bahwa kegiatan ekonomi selama Ramadan dan Lebaran akan memberikan dampak positif bagi perekonomian, baik di tingkat nasional maupun daerah, meskipun pengaruhnya mungkin tidak sebesar tahun-tahun sebelumnya.

Selanjutnya: Jadwal Buka Puasa dan Adzan Maghrib Terbaru Kota Makassar Hari ini (16/3)

Menarik Dibaca: Kenapa Gula Darah Tetap Tinggi Meskipun Sudah Makan Sehat?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×