Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga pemeringkat Moody’s memutuskan untuk kembali mempertahankan sovereign credit rating (peringkat utang) Indonesia pada peringkat Baa2 atau investment grade dengan outlook stabil.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, afirmasi peringkat utang Indonesia ini seiring dengan membaiknya berbagai indikator ekonomi dan menjadi salah satu tanda adanya optimisme investor asing.
Menurut Airlangga, ini menjadi salah satu suntikan semangat bagi pemerintah untuk terus mengimplementasikan kebijakan terkait kemudahan berinvestasi.
Peringkat utang tersebut juga menjadi salah satu validasi bagi pemerintah untuk terus mengimplementasikan pelaksanaan Undang-Undang (UU) Cipta Kerja, sambil tetap menindaklanjuti keputusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca Juga: Moody's: Potensi Tingkat Pertumbuhan Indonesia Terus Menurun Selama Dekade Terakhir
“Operasionalisasi peraturan turunan di semua sektor, baik di pusat maupun daerah akan terus dilakukan,” ujar Airlangga dalam keterangannya, Sabtu (12/2).
Airlangga bilang, salah satu implementasi UU Cipta Kerja yang akan memberikan manfaat terhadap ekonomi Indonesia adalah operasionalisasi Indonesia Investment Authority (INA).
Kehadiran dan operasionalisasi INA pada tahun 2022 diyakini mampu menjawab berbagai tantangan dalam menarik investasi ke Indonesia dan akan menjadi daya tarik tersendiri, baik bagi investor asing maupun domestik.
Selain meningkatkan peringkat utang Indonesia, Moody’s juga menyampaikan proyeksi rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk dua tahun ke depan bisa kembali ke level sebelum pandemi, yaitu tumbuh di 5% yoy.
Bahkan, rata-rata tersebut lebih tinggi dibandingkan perkiraan pertumbuhan negara-negara sebaya dengan peringkat utang yang sama.
Airlangga optimistis, pencapaian peringkat utang ini kemudian memberi prospek yang baik terhadap perekonomian di tahun ini maupun ke depan.
“Terjaganya peringkat investasi Indonesia akan menjadi modal awal untuk mempercepat perbaikan iklim investasi lewat refromasi struktural sehingga mendorong peningkatan investasi sekaligus penciptaan lapangan kerja di tahun 2022,” tandas Airlangga.
Baca Juga: Moody's Pertahankan Peringkat Indonesia di Level Investment Grade, Outlook stabil
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News