kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Peringati Bulan Bahasa dan Sastra, pemerintah dorong masyarakat berbahasa sehat


Jumat, 08 Oktober 2021 / 17:21 WIB
Peringati Bulan Bahasa dan Sastra, pemerintah dorong masyarakat berbahasa sehat
ILUSTRASI. Sejumlah siswa-siswi SD Negeri 10 Cideng, jakarta, Senin (30/8/2021) . KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa kembali menggelar kegiatan kebahasaan dan kesastraan pada  setiap bulan Oktober, yaitu Bulan Bahasa dan Sastra.

Kegiatan ini tidak hanya untuk memperingati Sumpah Pemuda, mengembangkan dan membina bahasa dan sastra Indonesia, tetapi juga memelihara semangat dan meningkatkan peran masyarakat luas dalam pengembangan dan pembinaan bahasa dan sastra.
 
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek, E. Aminudin Aziz, menyampaikan ajakan kepada masyarakat Indonesia. “Mari kita sambut perayaan Bulan Bahasa dan Sastra tahun 2021,” kata dia dalam keterangannya, Jumat (8/10).
 
Meskipun pandemi Covid-19 masih melanda dunia, kata Aminudin, perayaan Bulan Bahasa dan Sastra tahun ini dilakukan secara daring dengan mengusung tema “Berbahasa Sehat, Indonesia Tangguh”. Menurutnya, tema ini berkaitan erat dengan kondisi Indonesia selama dua tahun terakhir pada masa pandemi Covid-19. 

Baca Juga: Ribuan guru honorer lolos seleksi PPPK 2021, berapa gaji yang akan diterima?

“Kita mendukung kebijakan pemerintah untuk segera mencapai kesehatan masyarakat Indonesia secara sempurna. Berbahasa yang sehat akan mendukung Indonesia tangguh sesuai dengan semangat peringatan kemerdekaan kita tahun ini,” ujarnya.

Selain itu, ia menambahkan, berbahasa sehat juga mengacu pada antisipasi maraknya penggunaan bahasa di media sosial yang berpotensi menimbulkan konflik.
 
Senada dengan itu, Muh. Abdul Khak, Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra Kemendikbudristek menyampaikan bahwa butir ketiga Sumpah Pemuda, yaitu menjunjung bahasa persatuan dan bahasa Indonesia, dapat dibuktikan dalam kehidupan sehari-hari.  Dalam ruang-ruang pertemuan atau di dalam kondisi yang formal kita akan menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa utama. Selain itu, di ruang-ruang publik seperti pada papan informasi juga diutamakan penggunaan bahasa Indonesia.
 
“Itu bagian dari upaya kita menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Artinya, diutamakan bahasa Indonesia. Jika kita menuliskan informasi dalam dua bahasa, bahasa Indonesia harus diletakkan di atas bahasa yang lain,” tutur Abdul Khak.

Baca Juga: Kemenkeu buka kembali pendaftaran magang untuk mahasiswa, simak persyaratannya ini
 
Lebih lanjut disampaikan Abdul Khak, ada dua catatan yang bisa diambil dari tema perayaan Bulan Bahasa dan Sastra tahun ini. Pertama, dalam kondisi pandemi saat ini masyarakat harus tetap bergandeng tangan untuk menjaga kesehatan bersama.

Kedua, harus menjaga penggunaan bahasa kita di media sosial. "Caci maki atau perundungan kita hindari dan semua sikap dapat kita lakukan dengan berbahasa sehat. Harapannya tentu kita akan bersatu sehingga ujungnya adalah Indonesia menjadi tangguh,” jelasnya.

Bulan Bahasa juga menjadi sebuah momen di dunia kreativitas dan seni. Jubing Kristianto, musisi yang menjadi juri dalam Festival Digital Musikalisasi Puisi Tingkat Nasional mengapresiasi perayaan Bulan Bahasa dan Sastra. Baginya, acara yang paling menonjol salah satunya adalah Lomba Musikalisasi Puisi. “Ini memang sudah dinanti-nanti oleh komunitas musik atau komunitas sastra Indonesia, ini sangat menarik,” ujarnya penuh semangat.
 
Disampaikan Jubing, upaya yang dilakukan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa sangat bagus karena sudah mencakup segala macam aspek, mulai dari pelatihan, pendidikan, sampai ke lomba, sampai ada pemilihan duta bahasa. Baginya, hal itu sangat positif sehingga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya para seniman.

“Kita harus jaga bahasa pemersatu ini.  Itu akan terus kita pelihara. Lagu atau musik pun bisa menjadi salah satu alat untuk merekatkan bangsa,” tutur seniman yang juga pemain gitaris klasik tersebut.
 
Di sisi lain, Fani Salsasbila, Duta Bahasa DKI Jakarta juga menyambut baik Bulan Bahasa. Sebagai generasi muda yang diamanatkan menjadi Duta Bahasa, Fani akan memberikan informasi terkait dengan kebahasaan atau kesusastraan kepada keluarga, teman, ataupun pengikut di media sosial.

Selain itu, ia juga berkolaborasi dengan beberapa kedutaan besar di Indonesia untuk menanamkan dan memberikan sikap positif berbahasa sesuai dengan trigatra bangun bahasa, yaitu utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, dan kuasai bahasa asing. 

Selanjutnya: Paripurna DPR, batal kenakan PPN sembako, jasa pendidikan, dan kesehatan tertentu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×