kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -8.000   -0,52%
  • USD/IDR 15.791   -57,00   -0,36%
  • IDX 7.505   -68,76   -0,91%
  • KOMPAS100 1.157   -12,64   -1,08%
  • LQ45 913   -8,80   -0,96%
  • ISSI 228   -2,59   -1,12%
  • IDX30 469   -4,51   -0,95%
  • IDXHIDIV20 564   -3,86   -0,68%
  • IDX80 132   -1,34   -1,01%
  • IDXV30 139   -1,60   -1,13%
  • IDXQ30 156   -1,23   -0,78%

Perang Israel-Palestina Berkecamuk, Pemerintah Waspadai Lonjakan Harga Minyak


Selasa, 07 November 2023 / 05:26 WIB
Perang Israel-Palestina Berkecamuk, Pemerintah Waspadai Lonjakan Harga Minyak
ILUSTRASI. Ketegangan Israel dan Palestina diperkirakan memberikan efek ke ekonomi global. Termasuk harga minyak yang bisa melambung.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Perang Israel-Palestina diperkirakan bakal memberikan efek besar bagi ekonomi dunia. Hal tersebut dikhawatirkan akan mengerek harga minyak dunia yang bisa berimbas pada perekonomian domestik.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah saat ini masih melakukan monitoring terkait seberapa besar dampaknya pada perekonomian domestik.

Menurutnya, karena perekonomian global sedang mengalami perlambatan, maka dampak dari ketegangan di dua negara tersebut akan terasa kuat ke perekonomian global.

Saat ini, pemerintah masih terus melakukan antisipasi pergerakan harga komoditas termasuk bahan bakar minyak (BBM), mengingat negara di Timur Tengah merupakan salah satu penghasil minyak terbesar di dunia.

“Terkait perang kita masih monitoring, karena biasanya kalau ketegangan yang terkena itu komoditas termasuk BBM,” tutur Airlangga dalam konferensi pers, Senin (6/11).

Baca Juga: Perang Israel-Palestina, Airlangga: Dunia Baru Mulai Bernafas, Kini Tak Bisa Lagi

Airlangga juga belum bisa memastikan ketegangan tersebut akan berlangsung seberapa panjang. Namun pemerintah akan terus mengantisipasi segala risiko yang masuk ke perekonomian domestik.

Ia menambahkan, perekonomian global semakin memanas karena sebelumnya masih dihadapkan perang Rusia dan Ukraina yang masih berlanjut, ditambah juga dampak perubahan iklim yang belum teratasi.

“Pemerintah terus mengantisipasi berbagai risiko, akibat ketidakpastian geopolitik yang baru di Timur Tengah, yang tentu Ukraina belum selesai, Israel-Hamas menambah ketidakpastian. Dunia baru mulai bisa bernafas, kini nggak bisa nafas lagi,” kata Airlangga. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×