kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Pemerintah Waspadai Harga Minyak Melambung Tinggi Akibat Perang Israel-Palestina


Senin, 06 November 2023 / 18:30 WIB
Pemerintah Waspadai Harga Minyak Melambung Tinggi Akibat Perang Israel-Palestina
ILUSTRASI. Ketegangan Israel dan Palestina diperkirakan memberikan efek yang kuat bagi perekonomian global. Hal tersebut dikhawatirkan akan berimbas pada perekonomian domestik, termasuk harga minyak yang bisa melambung tinggi.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Ketegangan Israel dan Palestina diperkirakan memberikan efek yang kuat bagi perekonomian global. Hal tersebut dikhawatirkan akan berimbas pada perekonomian domestik, termasuk harga minyak yang bisa melambung tinggi. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah saat ini masih melakukan monitoring terkait seberapa besar dampaknya pada perekonomian domestik.

Menurutnya, karena perekonomian global sedang mengalami perlambatan, maka dampak dari ketegangan di dua negara tersebut akan terasa kuat ke perekonomian global.

Saat ini, pemerintah masih terus melakukan antisipasi pergerakan harga komoditas termasuk bahan bakar minyak (BBM), mengingat negara di Timur Tengah merupakan salah satu penghasil minyak terbesar di dunia.

“Terkait perang kita masih monitoring, karena biasanya kalau ketegangan yang terkena itu komoditas termasuk BBM,” tutur Airlangga dalam konferensi pers, Senin (6/11).

Baca Juga: Perang Israel-Palestina, Airlangga: Dunia Baru Mulai Bernafas, Kini Tak Bisa Lagi

Airlangga juga belum bisa memastikan ketegangan tersebut akan berlangsung seberapa panjang. Namun pemerintah akan terus mengantisipasi segala risiko yang masuk ke perekonomian domestik.

Ia menambahkan, perekonomian global semakin memanas karena sebelumnya masih dihadapkan perang Rusia dan Ukraina yang masih berlanjut, ditambah juga dampak perubahan iklim yang belum teratasi.

“Pemerintah terus mengantisipasi berbagai risiko, akibat ketidakpastian geopolitik yang baru di Timur Tengah, yang tentu Ukraina belum selesai, Israel-Hamas menambah ketidakpastian. Dunia baru mulai bisa bernafas, kini nggak bisa nafas lagi,” kata Airlangga. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×