Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengusulkan bantuan pangan untuk pengentasan stunting kepada 1,4 juta keluarga berisiko stunting bisa berlanjut di tahun depan.
Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional (Bapanas) Sarwo Edhy mengatakan pihaknya telah mengusulkan anggaran kepada Kementerian Keuangan sebesar Rp 800 miliar untuk mengakomodir program ini.
"Usulan anggarannya (tahun depan) Rp 800 miliar, masih sama dengan tahun 2024," kata Sarwo usai Appreciation Night Program Penyaluran Bantuan Pangan Pengentasan Stunting Tahun 2024, Kamis (17/10) malam.
Baca Juga: Ada Badan Gizi Nasional, Bapanas Tegaskan Tak Ada Tugas yang Tumpang Tindih
Sarwo bilang rencananya program ini akan kembali disalurkan di tujuh wilayah provinsi dengan kasus stunting terbesar di Indonesia.
Beberapa wilayah itu di antaranya adalah Sumatra Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Barat, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Menurutnya bantuan pangan ini bisa mulai pada awal tahun depan jika anggaran yang diusulkan disetujui. Adapun rencananya penyalurannya dilakukan selama 6 bulan mulai dari Januari-Juni 2025.
"Misal diterima bisa mulai Januari, Februari Maret tahap pertama dan lanjut April, Mei Juni, kalau anggarannya disetujui," pungkas Sarwo.
Sebelumnya, Bapanas menugaskan kepada ID Food untuk penyaluran bantuan pangan pengentasan stunting pada tahun 2024.
Direktur Utama ID FOOD Sis Apik Wijayanto menjelaskan sepanjang 2024, seluruh paket bantuan yang terdiri dari 1 kg daging ayam dan 10 butir telur ayam tersebut didistribusikan kepada 1,4 juta Keluarga Risiko Stunting (KRS) sebagai kelompok penerima manfaat.
Baca Juga: ID FOOD Rampung Salurkan 8,6 Juta Paket Bantuan Pangan Pengentasan Stunting 2024
1,4 juta KRS tersebut tersebar di 7 provinsi, yaitu Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Barat, dan Nusa Tenggara Timur (NTT),” sebutnya.
Sis Apik mengatakan, pendistribusian bantuan stunting ini dilakukan dalam 2 tahap secara proporsional dengan menyasar penerima yang berada di wilayah perkotaan hingga ke daerah 3 T, sesuai data KRS yang diperoleh dari BKKBN.
Untuk Sumatra Utara terdapat 137.000 penerima (KRS), Banten 92.000 KRS, Jawa Barat 403.000 KRS, Jawa Tengah 345.000 KRS, Jawa Timur 374.000 KRS, Sulawesi Barat 20.000 KRS, dan NTT 73.000 KRS.
"Masing-masing KRS mendapatkan bantuan sebanyak 3 kali dalam setiap tahapan, atau 6 kali dalam satu tahun. Dengan asupan protein hewani secara berkala bagi anak, ibu hamil dan ibu menyusui, diharapkan dapat mengurangi potensi stunting di masa depan,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News