kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Penyaluran bansos non tunai lebih efisien


Kamis, 24 Agustus 2017 / 21:11 WIB
Penyaluran bansos non tunai lebih efisien


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Program bantuan sosial (bansos) pemerintah dalam waktu dekat akan disandingkan dengan pemanfaatan teknologi, utamanya dengan perbankan. Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, ke depan, bansos akan disalurkan secara non tunai.

"Hampir seluruh penerima bansos belum memiliki rekening perbankan. Padahal dengan non tunai maka hal ini efektif mendorong percepatan kenaikan indeks keuanga inklusif untuk mendukung strategi nasional tercapainya indeks hingga 75% di 2019 dan masyarakat miskin pun bisa mendapat berbagai layanan perbankan," ujar Khofifah pada Rabu (23/8) kemarin di depan peserta Lokakarya dengan tema "Pemanfaatan Teknologi untuk Peningkatan Bantuan Sosial : Tantangan dan Peluang".

Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin Kementerian Sosial Andi Z. Dulung menjelaskan, dengan penyaluran non tunai, maka penerimaan bisa lebih efisien karena penerimanya langsung kepada mereka yang berhak dan memang tergolong dalam kategori miskin.

"Kalau dulu untuk pembagian rastra (beras sejahtera) saja misalnya, itu kan rawan sekali. Ia dibagi lagi pada sejumlah orang lainnya sehingga sampai di masyarakat miskin tidak utuh," tutur Andi pada Kamis (24/8) di Hotel Pullman.

Meski begitu, Andi menjelaskan, penggunaan financial technology (fintech) ini harus diawasi dengan baik. Katanya, fintech bagai dua sisi mata pedang. Hal ini disebabkan pergerakan uang akan sangat cepat dan salah-salah bisa menjadikan uag yang didapat dikeluarkan semua ke luar daerah mereka.

"Jika uang digunakan untuk beli barang di daerah sendiri, uang masih berada di dalam daerahnya. Tapi kalau untuk dibelikan sesuatu di luar kota atau provinsi maka uagnya tidak bisa berputar di dalam daerahnya padahal kita pun ingin menggerakkan perekonomian di daerah masing-masing itu," jelasnya.

Namun, yang pasti dengan adanya fintech dalam bansos, penyaluran dapat tersalur lebih tepat sasaran dan tidak terhambat lagi di pemda.

"Kami berharap masalah seperti kemarin itu tidak ada lagi," harapannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×